Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan seorang warga Pelalawan bernama Fernando meninggal dunia akibat terseret banjir.

"Informasinya korban terseret arus banjir yang cukup deras. Jenazah korban sudah ditemukan tidak jauh dari lokasi awal hilang," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Riau, Jim Gafur di Pekanbaru, Rabu.

Jim mengatakan Fernando (20) meninggal saat berusaha menyeberang Sungai Nilo, Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui yang kondisinya meluap akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Pelalawan sejak Senin kemarin (27/2).

Korban diduga kelelahan hingga akhirnya hanyut dan meninggal dunia. Jim menjelaskan banjir cukup parah saat ini terjadi di Kecamatan Ukui, Pelalawan.

Banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi melanda Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Kuantan Singingi dalam beberapa hari terakhir. Sungai Nilo yang memanjang pada dua kabupaten itu akibatnya meluap tepatnya di Kecamatan Ukui.

"Tanda-tanda banjir sudah terlihat sejak Senin kemarin. Kemudian Selasa pagi air terus meningkat hingga terjadi banjir," jelasnya.

Ia mengatakan banjir setinggi 1,5 meter hingga malam hari ini masih terjadi. Sejumlah bantuan dari Pemerintah Kabupaten Pelalawan, TNI, Polri dan BPBD sudah mulai berdatangan.

Namun, pengerahan bantuan sedikit terhambat lantaran jalan di Desa Lubuk Kembang Bunga putus akibat terendam banjir.

"Penyaluran bantuan kita sedikit terhambat. Tim kami bahkan harus memutar lewat jalan kawasan industri bubur kertas (RAPP) untuk menuju lokasi," jelasnya.

Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017