Rejang Lebong (ANTARA News) - Pejabat pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah itu dan sekitarnya diperkirakan akan berlangsung hingga April 2017.

Kepala BPBD Rejang Lebong, Basuki di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan, berdasarkan informasi yang mereka terima dari BMKG Bengkulu menyebutkan cuaca ekstrem yang melanda daerah itu akan berlangsung sampai dengan awal April sehingga harus diwaspadai.

"Cuaca ekstrem ini diprediksi akan berlangsung hingga awal April nanti. Untuk itu kalangan masyarakat Rejang Lebong agar selalu waspadai sehingga tidak menjadi korban bencana alam yang berkemungkinan terjadi seperti banjir, tanah longsor maupun angin puting beliung," katanya.

Cuaca ekstrem yang terjadi di Tanah Air belakangan, salah satunya menimpa di wilayah Provinsi Bengkulu. Untuk itu warga yang berdiam di kawasan perbukitan saat hujan turun secara terus menerus agar selalu waspada kemungkinan terjadinya tanah longsor maupun banjir bandang.

"Jika hujan turun terus menerus agar warga segera mengungsi ke tempat yang lebih aman sehingga tidak menjadi korban jika ada banjir atau tanah longsor. Selain itu warga juga jangan berteduh dibawah pohon, karena saat hujan turun sering menjadi korban tertimpa pohon roboh atau tersambar petir," ujarnya.

Sementara itu, kejadian angin puting beliung yang menimpa warga Desa Talang Blitar di Kecamatan Sindang Dataran pada Rabu (8/3) merusak enam unit rumah warga serta satu unit mobil tertimba atap rumah, kendati demikian angin puting beliung ini tidak memakan korban jiwa.

Sedangkan informasi dari Camat Kecamatan Sindang Dataran, Suriadi, rumah warga yang mengalami kerusakan akibat angin puting beliung tersebut saat ini sudah diperbaiki warga dengan cara bergotong-royong dan hanya menyisakan satu rumah yang belum diperbaiki karena kerusakannya cukup parah dan atap sengnya banyak yang hilang diterbangkan angin.

"Nilai kerugiannya mencapai Rp30-an juta, itu tidak termasuk mobil merek Toyota Rush yang tertimpa atap bangunan," katanya.

Rumah warga yang rusak ini sudah diperbaiki dan tinggal satu rumah lagi yang belum direhab. "Sedangkan bantuan yang diberikan ke warga diantaranya berasal dari Baznas, BPBD dan PKK," ujarnya.

(KR-NMD/S023)

Pewarta: Nur Muhammad
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017