Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan kerugian akibat bencana yang terjadi sepanjang Januari hingga Februari 2024 mencapai Rp1,25 miliar.

"Kerugian terbesar akibat bencana angin puting beliung yang nilainya hampir Rp1 miliar, kemudian cuaca buruk dan tanah longsor," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat di Kantor BPBD Kota Sukabumi, Jumat.

Adapun kejadian bencana pada Januari sebanyak 36 kejadian dengan rincian angin puting beliung enam kejadian, banjir lima kejadian, cuaca ekstrem 15 kejadian, gempa bumi satu kejadian, kebakaran tiga kejadian, dan tanah longsor enam kejadian.

Baca juga: BPBD: Angin puting beliung dan longsor landa Sukabumi

Kemudian pada Februari sebanyak 18 kejadian dengan rincian cuaca ekstrem sebanyak 16 kejadian, banjir dan tanah longsor masing-masing satu kejadian. Kerugian akibat bencana pada Januari mencapai Rp1,22 miliar, sedangkan pada Februari Rp30 juta.

Menurut Novian, cuaca ekstrem mendominasi kejadian bencana pada awal 2024, tetapi bencana yang menjadi penyumbang terbesar kerugian adalah angin puting beliung yang melanda Kecamatan Cibeureum di penghujung Januari.

Akibat bencana ini lebih dari 100 rumah rusak mengalami kerusakan, namun demikian tidak ada korban jiwa pada musibah yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB tersebut.

Baca juga: BPBD: Longsor terjang sejumlah wilayah di Kabupaten Sukabumi

"Pada Maret ini, bencana hidrometeorologi masih mendominasi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Tetapi kami tidak mendapat laporan adanya korban jiwa maupun luka," katanya.

Di sisi lain, untuk meminimalisasikan kerugian, Novian mengimbau warga agar mengenali tanda-tanda alam yang berpotensi terjadinya bencana. Kemudian meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan seperti tidak membuang sampah sembarangan dan membersihkan sampah yang menyumbat aliran air.

Baca juga: Longsor dan pergerakan tanah landa sejumlah wilayah di Sukabumi

"Selain itu, tidak panik saat terjadi bencana, kemudian berlindung atau lari ke tempat yang lebih aman, utamakan keselamatan diri atau nyawa dibanding harta dan segera laporkan kejadian bencana tersebut," ujarnya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024