Bekasi (ANTARA News) - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan sumber pencemaran Kali Bekasi berupa busa putih setebal 10 centimeter yang berlangsung Jumat siang terbawa dari wilayah Kabupaten Bogor melalui Sungai Cileungsi.

"Pemerintah Kota Bekasi sedang meneliti dan menguji tes laboraturium busa tersebut. Namun yang perlu diketahui, pencemaran itu datang dari hulu sungai Cileungsi, di sana banyak pabrik," katanya di Bekasi.

Menurut dia, sujumlah faktor yang diduga memicu pencemaran itu di antaranya limbah air cucian dari jenis industri yang memakai atau memproduksi berbagai jenis minyak nabati dan hewani.

"Atau bisa pula akibat PH air yang rendah dan adanya turbulensi aliran," katanya.

Dikatakan Rahmat, pihaknya telah melaporkan hal itu kepada sejumlah pihak terkait, termasuk kepolisian dan Kementerian Lingkungan Hidup.

"Kita juga sudah laporkan ke Polres dan Kementrian Lingkungan Hidup, begitu juga dengan melaporkan ke Bupati Bogor, tercemarnya Kali Bekasi dikarenakan datang dari daerah hulu," katanya.

Penelitian itu dilakukan untuk memperkuat bukti bahwa kali tersebut telah tercemar limbah pabrik yang ada di daerah Bogor, Jawa Barat.

Pada tahun 2015 lalu, Kali Bekasi juga sempat terkena limbah Mangan dengan kandungan 1,042 miligram, Nitrit 0,178 miligram, Nitrat 29,6 miligram, Amonia 1,04 miligram, Zat Besi 3,74 miligram dan Copper 2,82 miligram.

Hingga saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan PDAM Tirta Patriot agar menghentikan sementara produksinya.

Perusahaan milik Pemerintah Kota Bekasi itu kini bisa mengandalkan air cadangan untuk tetap beroperasi.

"Kalau tidak segera dihentikan sementara suplai air dari Kali Bekasi, dikhawatirkan mengganggu kesehatan," katanya.

Rahmat berharap, kondisi hujan yang mengguyur Kota Bekasi bisa memecah buih atau busa air yang ada di Kali Bekasi.

"Kabarnya dari hulu sudah hujan, jadi tidak pekat lagi kondisi Kali Bekasi," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017