Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Masyarakat yang sebagian besar petani membangun bendungan alternatif cegah sawah kekeringan, karena Bendungan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang rusak.

Petani Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengatakan kondisi Bendungan Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL) yang rusak menyebabkan kekeringan areal sawah di wilayah itu selain terdampak fenomena El Nino.

Ketua Gabungan Kelompok Tani atau Gapoktan Desa Sukaringin Jeri Kurniawan (40) di Cikarang, Selasa, mengatakan air sungai dari Kali CBL langsung mengalir ke laut akibat kerusakan bendungan tersebut. Padahal air itu dapat diatur jika dibendung.

"Dan debit air tetap terjaga untuk mengaliri kali irigasi di wilayah Utara Kabupaten Bekasi. Jadi kuncinya itu di titik bendungan Kali CBL wilayah Kalijaya Cikarang Barat dan Sukajaya Cibitung," katanya.

Dia mengaku bendungan tersebut rusak sejak lama namun hingga kini belum ditangani pihak terkait. Kondisi itu mengakibatkan areal persawahan menjadi kering jika tidak ada hujan dalam jangka waktu panjang.

"Sumber air dari saluran irigasi Srengseng Hilir Sukaringin tidak ada air karena itu tadi airnya tidak dibendung. Kalau misal bisa dibendung dengan baik, terus diarahkan ke saluran-saluran irigasi area persawahan di utara Kabupaten Bekasi. Sekarang ini air mengalir ke laut semua," ucapnya.
Kondisi areal persawahan di Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengalami kekeringan pada Selasa (22/8/2023). (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah).


Masyarakat terpaksa harus bergotong-royong membuat bendungan alternatif secara manual dengan biaya swadaya para petani. Bendungan dibuat dari bahan seadanya yakni mulai bambu dan batu bronjong.

"Tapi kan sulit juga ya, harus pakai alat berat dan juga material yang kuat. Dan ini pemerintah daerah harus turun tangan," katanya.

Pihaknya meminta pemerintah daerah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai selaku instansi berwenang agar persoalan serupa tidak terjadi setiap tahun.

Jeri bahkan menyebutkan di Kampung Kedungringin, Desa Sukaringin sedikitnya 150 hektare lahan persawahan mengalami kekeringan sementara apabila dikalkulasikan se-Kecamatan Sukawangi, terdapat 4.700 hektare sawah terdampak.

"Ini para petani harus merugi, kerugian mulai Rp5 juta sampai Rp7 juta dari setiap hektare sawah yang digarap para petani," ucap dia.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Nayu Kulsum mengatakan pihaknya menginventarisir areal persawahan dan saluran irigasi yang mengalami kekeringan serta kerusakan akibat dampak fenomena El Nino.

"Kami sudah inventarisir lahan-lahan yang mengalami kekeringan khususnya di wilayah utara Kabupaten Bekasi seperti Karangbahagia, Cabangbungin, Sukawangi, Sukatani, dan Sukakarya," katanya.

Dia menyebut berdasarkan data lapangan, ada 13 kecamatan terdampak kekeringan. Meskipun, ia tak merinci kecamatan dan besaran luas lahan sawah yang mengalami kekeringan.

"Kami juga Insya Allah untuk dinas sendiri membantu pompa, tinggal sumber airnya. Kita nanti bersinergi dengan Perum Jasa Tirta sebagai pihak penyedia air," kata dia.(KR-PRA).

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023