Subulussalam, Aceh (ANTARA News) - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani di Kota Subulussalam, Provinsi Aceh, dalam sepekan terakhir ini mengalami kenaikan sekitar 3 persen yakni dari Rp1.360 menjadi Rp1.400 per kilogram.

Salah seorang petani, Saifuddin di Subulussalam, Senin menyatakan, petani menyambut gembira dengan kenaikan harga sawit, karena hal yang ditunggu-tunggu akhirnya terwujud, sehingga mereka bersemangat untuk mengurus kebunnya.

Harga sawit turun sekitar Rp1.360 di tingkat petani sejak dua pekan lalu sempat membuat petani risau, khawatir harga anjlok di bawah Rp1.000 per kilogram. Beruntung kondisi tersebut tidak berlangsung lama, petani kini mulai semangat mengurus kebun dengan melakukan perawatan seperti pemupukan untuk mencapai produksi buah maksimal, katanya.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kota Subulussalam, Ir Netap Ginting mengatakan harga sawit turun tidak terlalu lama, karena sedang terjadi persaingan harga di pasar internasional antara minyak mentah sawit (CPO) dari Indonesia dengan minyak kedelai, minyak biji matahari dan minyak jagung yang diproduksi Amerika Latih.

Prediksi Netap Ginting saat itu ternyata benar. Dua pekan kemudian harga sawit di tingkat petani mulai merangkak naik menjadi Rp1.400 per kilogram. Angka ini memang belum mencapai Rp1.700 seperti harga sebelumnya pada bulan Februari lalu.

Namun petani optimis, harga TBS kembali mencapai titik aman yakni berkisar antara Rp1.500 hingga Rp1.700 per kilogram.

Fadlisyah salah seorang petani di Kecamatan Penanggalan mengatakan kenaikan harga TBS ini memberi dampak positif terhadap kondisi perekonomian petani ke depan. Di mana sebelumnya sempat lesu akibat sawit turun dua pekan lalu.

Kondisi ini didukung dengan produktivitas buah sawit yang mulai meningkat setelah sempat menurun (atrek) sejak beberapa bulan terakhir. Pasalnya, kondisi ekonomi petani sangat ditentukan harga sawit yang menjadi sumber mata pencarian utama masyarakat di daerah tersebut.

"Harga sawit sudah lumayan mahal, kami sangat bersyukur, mudah-mudahan nanti bisa menembus Rp1.700 per kilogram atau bahkan lebih mencapai Rp2.000 per kilogram," kata Saifuddin.

Pewarta: Anwar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017