Kinshasa (ANTARA News) - Jenazah dua pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menghilang di Republik Demokratik Kongo pada bulan ini akhirnya ditemukan, dan salah satu di antaranya dipenggal, menurut keterangan juru bicara pemerintah negara tersebut, Selasa (28/3).

"Komisaris kepolisian daerah baru saja kembali dari lokasi penemuan jenazah dua peneliti PBB," ujar Lambert Mende seperti dilansir AFP.

Salah satu korban, yakni seorang perempuan, dipenggal.

Kedua pakar, yakni Michael Sharp asal Amerika Serikat dan Zahida Catalan asal Swedia, diculik pada 12 Maret bersama empat warga Kongo yang mendampingi mereka di Provinsi Kasai Tengah.

Wilayah terpencil tersebut dilanda aksi kekerasan sejak pertengahan Agustus ketika pasukan keamanan menewaskan Kamwina Nsapu, kepala suku sekaligus pemimpin milisi yang melancarkan pemberontakan terhadap rezim pimpinan Presiden Joseph Kabila.

Kepolisian nasional Kongo, Senin, menuding pemberontak membantai 39 polisi di Kasai.

Beberapa hari sebelum kedua pakar PBB diculik, seorang penjaga perdamaian asal Uruguay ditembak hingga cedera di wilayah yang sama. (ab/)



Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017