Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut pembangunan sistem transportasi nasional yang handal memerlukan dukungan, di antaranya riset metrologi dan standarisasi yang benar guna menjamin mutu dan keselamatan.

"Sistem dibangun berdasarkan standar wajib melalui proses kalibrasi dengan cara yang benar dan tepat," kata Kepala LIPI, Iskandar Zulkarnain, saat membuka seminar peringatan Hari Metrologi Dunia 2017, di Jakarta, Rabu.

Bila melihat kembali kondisi transportasi Indonesia, berdasarkan data Kementerian Perhubungan, sepanjang 2015 hingga 2016, pemerintah telah membangun 199,59 kilometer jalur kereta api, mengadakan 1.773 unit Bus Rapid Transit (BRT), delapan terminal penumpang tipe A, 11 unit kapal penyeberangan, 57 pelabuhan laut, 15 bandar udara baru (dua sudah dioperasikan), dua pelabuhan penyeberangan dan 33 unit kapal perintis laut.

Sedangkan untuk wilayah timur Indonesia, ia mengatakan, pembangunan tol laut berdampak signifikan pada penurunan harga komoditas bahan pokok, antara lain harga beras turun hingga 22 persen, terigu hingga 29 persen, minyak goreng hingga 15 persen, gula hingga 28 persen, bawang merah hingga 20 persen dan daging ayam ras hingga 49 persen.

Kementerian Koordinator Maritim juga mengklaim hal serupa. Data mereka pada 2016 menyatakan, beberapa harga komoditas bahan bangunan seperti semen, kayu lapis dan baja ringan pun turun hingga 17 persen.

Ia mengatakan, transportasi jelas berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi. Transportasi menyumbang 5,18 persen terhadap Produk Domestik Bruto pada 2017, meningkat jika dibandingkan 2016 yang mencapai 4,79 persen. Hal ini juga ada kaitannya dengan pembangunan infrastruktur nasional seperti jalan, rel kereta api, kapal.

Kualitas transportasi yang baik dibangun lewat adanya Standar Nasional Indonesia (SNI). Dan saat ini setidaknya tercatat ada 37 SNI bagi transportasi di Indonesia, yang terdiri dari delapan SNI terkait dengan transportasi darat, 15 SNI terkait transportasi laut dan 14 SNI terkait transportasi udara.

"Dalam pelaksanaannya, SNI transportasi perlu didukung oleh suatu sistem pengukuran yang akurat, handal, tertelusur, dan terpercaya. LIPI melalui Pusat Penelitian Metrologi berperan penting dalam penelitian dan pengembangannya," ujar dia.

Kepala Pusat Penelitian Metrologi LIPI, Mego Pinandito, mengatakan, sistem transportasi handal memerlukan perhitungan-perhitungan yang presisi.

LIPI, lanjutnya, sebagai institusi metrologi nasional secara intensif melakukan penelitian dan pengembangan sistem pengukuran nasional yang akurat dan handal, serta menjamin ketertelusuran pengukuran nasional.

Maka, menurut dia, penelitian dan pengembangan tentang metrologi harus selalu diperbarui untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan transportasi yang bermutu dan aman.


Baca juga: (Penerima layanan gratis Transjakarta diharapkan jadi juru wisata)

Pewarta: Virna Setyorini
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017