Jakarta (ANTARA News) - Produk makanan dan minuman asal Indonesia berhasil mencetak transaksi senilai Rp30,2 miliar pada pameran Food West Africa yang berlangsung pada 17-19 Mei 2017 lalu, di Landmark Center, Victoria Island, Lagos, Nigeria.

Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Lagos Nino Wawan Setiawan mengatakan bahwa produk asal Indonesia diminati oleh pasar Afrika karena kualitas yang baik dan harga terjangkau.

"Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki produk makanan dan minuman yang berkualitas baik dengan harga terjangkau. Kualitas produk makanan dan minuman Indonesia juga sudah diakui dunia," kata Nino, dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin.

Nino menyampaikan, Food West Africa 2017 merupakan pameran produk makanan dan minuman terbaik di Afrika Barat. Pameran tersebut menjadi sarana yang efektif dalam mempromosikan dan memperkenalkan produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar Afrika Barat khususnya Nigeria.

Pameran kali ini merupakan keikutsertaan Indonesia yang ketiga. Sebanyak 150 eksibitor dari beberapa perusahaan internasional dan perusahaan lokal Nigeria turut serta dalam ajang tersebut.

"Selain mempertemukan produsen makanan dan minuman asal Indonesia dengan pembeli asal Nigeria dan Afrika Barat, pameran ini juga membantu para eksportir produk makanan dan minuman asal Indonesia untuk mengembangkan produknya serta meningkatkan ekspor nasional Indonesia ke Nigeria atau Afrika Barat," ujar Nino.

Ada empat perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam pameran, yaitu PT Kokola Biscuits yang mendapatkan pesanan sebanyak Rp700 juta, PT Pronas Indonesia Rp2 miliar, PT Air Mancur Rp25,6 miliar ditambah Rp7 miliar saat kunjungan ke Kano, dan PT Kareem Internasional sebesar Rp1,9 miliar.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Abuja bekerja sama dengan ITPC Lagos-Nigeria memfasilitasi peserta pameran dari Indonesia dengan menyediakan tempat pameran seluas 30 meter persegi, fasilitas booth, penjemputan dan transportasi serta rekomendasi visa Nigeria untuk para peserta pameran.

Menurut Nino, para peserta pameran asal Indonesia harus memperhatikan dokumen yang diperlukan untuk meregistrasikan produknya di Nigeria melalui National Agency for Food and Drug Administration and Control (NAFDAC). Selain itu, para peserta juga harus selektif dalam memilih distributor tunggal di Nigeria.

"Para peserta pameran harus terus menuntaskan semua transaksi potensial yang didapatkan sebelum, saat, dan sesudah pameran berlangsung. Sementara ITPC Lagos akan terus mengawal proses registrasi produk di NAFDAC dan bisnis peserta pameran dari Indonesia di Nigeria," tambah Nino.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017