Dari informasi yang didapat ketinggian gelombang mulai tengah malam mencapai 17 feet atau sekitar 5 meter."
Gunung Kidul (ANTARA News) - Nelayan di kawasan pantai selatan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengevakuasi kapal mereka karena diprediksi akan terjadi gelombang tinggi yang mencapai puncak pada Senin (5/6).

Koordinator Tim SAR Satlinmas Korwil II Gunung Kidul Marjono di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan pihaknya sudah mengimbau nelayan, wisatawan, dan masyarakat di sekitar pantai mewaspadai gelombang tinggi yang terjadi mulai Minggu dan puncaknya Senin (5/6).

"Dari informasi yang didapat ketinggian gelombang mulai tengah malam mencapai 17 feet atau sekitar 5 meter," kata Marjono.

Dia megatakan pihaknya sudah menginformasikan kepada masyarakat dan nelayan untuk waspada dan berhati-hati. Sejumlah nelayan diimbau untuk mengamankan kapalnya ke lokasi lebih tinggi untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan.

"Minggu sore nelayan sudah memindahkan kapal ke tempat lebih tinggi," katanya.

Marjono mengatakan tinggi gelombang seperti ini biasa terjadi setiap tahunnya. Meski, nelayan mulai panen ikan untuk tidak melaut terlebih dahulu.

"Kalau nanti malam mungin tidak ada yang melaut gelombang sudah mulai ada perubahan tinggi gelombang," katanya.

Tim SAR, lanjut dia, menyiapkan seluruh personel yang berjumlah 55 orang untuk siaga. "Mulai malam ini, seluruh personel siaga untuk mengantisiapasi hal yang tidak diinginkan," katanya.

Sementara Koordinator Pos Klimatologi dan Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta Joko Budiono menjelaskan tingginya gelombang di kawasan Samudera Hindia karena penguruh angin timuran yang menguat.

"Angin timuran merupakan angin yang berasal dari wilayah Australia yang bertiup ke pesisir selatan Jawa," katanya.

Pewarta: Sutarmi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017