"Enam ruas tol sepanjang 176 km yang diberlakukan secara fungsional merupakan bagian dari jalur Trans Jawa, sedangkan satu ruas tol lainnya merupakan jalur Trans Sumatera, yaitu Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi," kata Direktur Operasi II PT Jasa Marga Tbk, Subakti Syukur kepada pers di Jakarta, Senin.
Menurut Subakti, pengguna jalan tol yang menggunakan akses jalan tol fungsional tidak dikenakan tarif alias gratis.
Ruas tol fungsional itu antara lain Jalan Tol Semarang-Batang sepanjang 36,45 km, Jalan Tol Bawen-Salatiga 17,57 km, Jalan Tol Solo-Ngawi 65 km, Jalan Tol Ngawi-Kertosono 35,7 km, Jalan Tol Jalan Tol Surabaya-Mojokerto 15,5 km dan Jalan Tol Gempol-Pasuruan 6,5 km.
Sedang untuk Pulau Sumatera adalah Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi 41,6 km, pada segmen Kualanamu-Sei Rampah.
Subakti menegaskan penggunaan jalan tol fungsional merupakan alternatif jalur mudik balik yang dapat dipilih pengguna jalan tol selain jalan arteri.
Jalan tol fungsional dapat dilalui mulai dari pukul 08.00-17.00 WIB atau sesuai pengaturan dari kepolisian dengan mempertimbangkan faktor keselamatan perjalanan pengguna jalan tol.
Terkait dengan prediksi Puncak arus mudik, Subakti memperkirakan akan terjadi pada Jumat (23/6) untuk arus mudik, sedangkan arus balik akan terjadi pada Jumat (30/6) atau H+4 Lebaran 2017.
"Bila Lebaran tahun lalu, total volume lalin saat arus mudik yang melintas sekitar 1,49 juta kendaraan, maka pada Lebaran tahun ini diperkirakan akan mencapai 1,57 juta kendaraan atau naik sebesar 5,32 persen melalui GT Cikarang Utama, GT Cibubur Utama dan GT Cikupa," ujar Subakti.
Ia juga menyebut perkiraan volume lalu lintas yang akan keluar dari Jakarta menjelang Lebaran 1438 H/2017 akan meningkat signifikan di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama (entrance) arah Cikampek.
Pada Lebaran 2017, volume kendaraan saat puncak arus mudik di GT Cikarang Utama diprediksi mencapai 120.680 pada tanggal 23 Juni 2017 (H-2).
Kemudian, lanjutnya, seiring telah difungsikannya jalan Tol Semarang Batang dengan akses keluar di Gringsing, maka gerbang tol lain yang juga mengalami peningkatan volume kendaraan yang cukup signifikan diprediksi akan terjadi di GT Manyaran.
Pada Lebaran 2016, puncak arus mudik di GT Manyaran mencapai 33.850 kendaraan per hari, sedangkan pada Lebaran 2017 diprediksi akan mencapai 41.591 kendaraan atau melonjak 22,8 persen.
Peningkatan layanan
Meski aktivitas mudik dan balik ini sudah rutin, Subakti mengakui terus berupaya meningkatkan layanan kepada pengguna jalan tol.
Pertama, melalui integrasi sistem transaksi sejak 2016, sejumlah gerbang tol yang menjadi simpul kemacetan sudah dibongkar seperti di ruas Jakarta-Cikampek, Cikampek-Purwakarta-Padalarang, Padalarang-Cileunyi, Cikampek-Palimanan, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Brebes Timur.
Tahun 2017 ini, perseroan juga mengoperasikan GT Palimanan 3 dan 4 yang sebelumnya hanya GT Palimanan 1.
"Tahun ini kami memberlakukan integrasi Jalan Tol Jakarta-Tangerang dengan Jalan Tol Tangerang-Merak sejak 9 April 2017," katanya.
Kedua, perseroan menyiapkan kantong parkir (Parking Bay) untuk tempat pemberhentian sementara di lima titik, yaitu empat titik di Jalan Tol Jakarta-Cikampek tepatnya di km 18, km 41 dan km 59 arah Cikampek dan km 34 dan km
58 arah Jakarta serta 1 (satu) Parking Bay di Jalan Tol Palikanci di jm 191 arah Kanci.
"Satu titik parking bay dapat menampung 50 kendaraan golongan 1," kata Subakti.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017