Saya yakin ini jalan yang benar untuk negara kami."
Kota Panama (ANTARA News) - Panama menjalin hubungan diplomatik secara resmi dengan China dan menyingkirkan hubungan dengan Taiwan pada Senin (12/6), sehingga menjadi kemenangan besar bagi Beijing untuk memperkuat klaimnya atas kedaulatan pulau yang mereka anggap sebagai pulau pemberontak.

Presiden Panama Juan Carlos Varela mengatakan dalam satu siaran televisi menyebutkan bahwa Panama akan meningkatkan hubungan dagangnya dengan China dan membangun hubungan diplomatik penuh dengan pelanggan penting kedua dari kanal pelayaran utamanya.

"Saya yakin ini jalan yang benar untuk negara kami," kata Varela, layaknya dikutip Reuters.

Pemerintah Panama mengatakan bahwa mereka mengakui hanya ada satu China, dan Taiwan terbentuk sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari wilayah China, dan mereka memutuskan hubungan dengan Taipei.

"Pemerintah Panama hari ini memutus hubungan diplomatiknya dengan Taiwan, dan berjanji untuk mengakhiri semua hubungan atau kontak resmi dengan Taiwan," kata pernyataan tersebut.

China memuji Panama atas keputusannya itu, seperti dilaporkan televisi pemerintah China.

Sebelumnya pada Desember 2016, wakil menteri luar negeri Panama mengatakan bahwa dia tidak mengharapkan adanya perubahan dalam hubungan Panama dengan Taiwan atau China.

Panama adalah salah satu teman tertua Taiwan, namun beberapa diplomat di Beijing telah berspekulasi bahwa negara Amerika Tengah itu bisa menjadi bangsa berikutnya yang memutuskan hubungan.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi sekutu Amerika Tengah mereka awal tahun ini, namun tidak mengunjungi Panama.

Langkah diplomatik itu juga dapat menimbulkan pertanyaan tentang masa depan sebuah proyek yang didukung oleh China untuk membangun pusat perairan Amerika lainnya untuk menyaingi Terusan Panama di Nikaragua.

Proyek skema Nikaragua yang dibiayai senilai 50 miliar dolar Amerika Serikat (AS) menemui ketidakpercayaan yang meluas saat diumumkan pada 2013, dan para kritikus mempertanyakan akan kelayakannya dibanding Terusan Panama yang mulai digunakan pada 15 Agustus 1914.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017