Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat internasional Moodys Investor Service memperbaiki prospek (outlook) sistem perbankan Indonesia dari stabil menjadi positif menyusul membaiknya kondisi lingkungan operasional perbankan, kualitas aset, dan dukungan yang memadai dari pemerintah.

"Perbankan Indonesia akan mendapat manfaat dari perbaikan sistem operasional dalam 12 hingga 18 bulan ke depan, seiring dengan pulihnya pertumbuhan ekonomi yang didukung dengan kebijakan makroekonomi dan menguatnya pasar komoditas strategis," kata Vice President dan Senior Credit Officer Moodys Srikanth Vadlamani dalam publikasi resminya yang dikutip di Jakarta, Selasa.

Moodys, menurut Vadlamani, memerkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 5,2 persen pada 2017, dan akan meningkat lagi menjadi 5,3 persen pada 2018 mendatang. Angka tersebut lebih baik dibanding realisasi pertumbuhan PDB pada 2016 yakni di kisaran lima persen.

Selain lingkungan operasional dan kualitas aset, Moodys juga menilai industri perbankan Indonesia dari tiga aspek lainnya yakni pendanaan dan likuiditas yang dinilai stabil, kemudian profitabilitas dan efisiensi yang dinilai membaik, serta terkahir sistem pendukung yang dinilai membaik.

Untuk pendanaan dan likuiditas, Vadlamani menilai kondisinya stavbil karena tekanan dari pertumbuhan kredit yang tinggi juga akan dikompenasasi dengan naiknya pertumbuhan simpanan, terutama deposito.

Bank-bank di Indonesia dinilai memiliki ketergantungan yang kecil terhadap dana-dana skala menengah dan besar atau di luar dana murah, dan neracanya relatif lancar dengan aset obligasi negara dan aset lancar lainnya di kisaran 27 persen dari aset sistem perbankan pada akhir Maret 2017 lalu.

Seluruh bank yang diperingkat Moodys, memenuhi standar minimum rasio kecukupan likuiditas (LCR).

Untuk profitabilitas perbankan, lanjut Vadlamani, akan terus ditopang oleh margin bunga bersih di kisaran 5,3 persen. Angka itu adalah yang terbesar dibandingkan dengara negara-negara dengan potensi ekonomi yang sama dengan Indonesia.

Untuk aspek yang menjadi indikator kelima, Moodys menilai dukungan pemerintah dalam menjaga bisnis perbankan sangat baik. Kerentanan ekonomi Indonesia terhadap gejolak eksternal juga menurun yang dibarengi dengan stabilitas makro ekonomi serta disiplin belanja dalam APBN.

Moodys juga memberikan peringkatnya pada sembilan bank di Indonesia. Bank-bank tersebut menyumbang 64 persen dari total aset sistem sampai akhir Maret 2017. Berikut kesembilan bank tersebut :

1. PT Bank Central Asia Tbk (Baa3 positif)

2. PT Bank Tabungan Negara Tbk (Baa3 positif)

3. PT Bank CIMB Niaga Tbk (Baa3 positif)

4. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Baa3 positif)

5. PT Bank Mandiri Tbk (Baa3 positif)

6. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Baa3 positif)

7. PT Bank Negara Indonesia Tbk ( Baa3 positif)

8. PT Bank Permata Tbk (Baa3 negatif)

9. PT Pan Indonesia Bank Tbk (Baa3 stabil) ***3***

(T.I029/B/N002/N002) 13-06-2017 20:50:07

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017