Barcelona (ANTARA News) - Presiden Klub Sepak Bola Real Madrid Florentino Perez semakin mendekati mandatnya untuk ketiga kalinya secara beruntun sampai 2021 lantaran tidak ada kandidat lain yang mendeklarasikan untuk menantang dirinya pada pemilihan dua hari sebelum tenggat waktu pada Minggu (18/6).

Perez, yang memulai masa kerja keduanya sebagai Presiden Real Madrid pada 2009 dan telah memenangi tiga Liga Champions dalam empat tahun terakhir, hampir tidak pernah bersaing dengan satu rival pun untuk posisinya sejak klub menyetujui perubahan terhadap peraturan-peraturan kandidat calon presiden pada 2012.

Perubahan-perubahan itu membuat siapapun yang ingin menjadi presiden harus sudah menjadi anggota Real selama setidaknya 20 tahun, dibanding peraturan lama yang mensyaratkan sepuluh tahun, dan memiliki jaminan pribadi senilai lebih dari 75 juta euro dari bank Spanyol, demikian laporan Reuters.

Penghalang itu telah menghentikan para penantang potensial pada pemilihan terakhir pada 2013, ketika saat itu tidak ada kandidat yang sekedar berbicara kemungkinan menggantikan pengusaha konstruksi yang sukses diusia 70 tahun pada awal tahun ini.

Sebagaimana yang diperkirakan, bila tidak ada kandidat yang mengajukan penawaran sebelum tenggat waktu Minggu besok, maka Perez akan dikukuhkan kembali sebagai Presiden Real Madrid sampai 2021 pada Senin (19/6). Ini bakal mengokohkan posisi solidnya sebagai pemimpin klub juara Eropa dan Spanyol.

Perez pertama kali menjadi presiden Real pada 2000, menyingkirkan pejabat petahana Lorenzo Sanz dengan menjanjikan mendatangkan Luis Figo dari musuh abadi Barcelona.

Secara cepat, ia memboyong pria Portugal itu ke ibukota Spanyol melalui transfer yang memecahkan rekor dunia senilai 62 juta euro.

Figo menjadi keping pertama pada proyek "Galacticos" Perez yang mahal dan ambisius, di mana ia kemudian mendatangkan pemain-pemain bintang, seperti Zinedine Zidane, David Bekham dan Ronaldo ke El Real.

Langkah itu sempat menangguk sukses, namun pada gilirannya berakhir dengan tim tersungkur di lapangan, memicu pengunduran diri Perez pada Februari 2006.

Pria Spanyol itu kembali ke pucuk pimpinan di Santiago Bernabeu pada 2009 menggunakan taktik yang sama, sehingga membuat dirinya terpilih kembali, kemudian mencatat dua kali memecahkan rekor transfer dunia dalam sepekan dengan pertama-tama mendatangkan Kaka, disusul Cristiano Ronaldo (CR7).

Investasi skala besar dalam talenta papan atas awalnya tidak mampu membantu klub bersaing dengan Barcelona untuk meraih trofi, dan Perez pun membutuhkan waktu empat tahun untuk meraih gelar utama keduanyauntuk Liga Spanyol pada 2012, dan merengkuh Piala Liga Champions pada 2014.

Perez berada dalam posisi genting pada November 2015, menyusul kekalahan 0-4 di kandang sendiri dari Barcelona yang membuat para penggemar yang murka menuntut dirinya mundur.

Bagaimanapun, Perez tidak mengalah, dan langkah selanjutnya adalah memecat pelatih Rafael Benitez setelah lima bulan menduduki posisi arsitek tim. Ia pun mendatangkan Zinadine Zidane yang minim pengalaman, namun langkah itu terbukti jenius.

Zidane mencatatkan 18 bulan penuh kesuksesan di mana Real menghentikan puasa gelar Liga Spanyol selama lima tahun, dan menjadi tim pertama yang sukses mempertahankan trofi Liga Champions saat mereka mengalahkan Juventus dengan skor 3-1 pada final di Cardiff bulan ini.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017