Denpasar (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Bali mengatakan kecelakaan yang melibatkan mini bus pariwisata dan truk tronton di jalur mudik Gilimanuk, Kabupaten Jembrana karena salah satu kendaraan tersebut mengalami kehilangan kendali.

Delapan orang penumpang termasuk sopir mini bus pariwisata itu meninggal dunia sedangkan lima orang lainnya mengalami luka-luka, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali Ajun Komisaris Besar Polisi Hengky Widjaja di Denpasar, Minggu.

"Kendaraan travel datang dari arah Denpasar menuju Gilimanuk dengan kecepatan tinggi. Begitu sampai di tempat kejadian, kendaraan travel mengalami out of control (hilang kendali)," katanya.

Akibatnya mobil pariwisata jenis Isuzu Elf tersebut oleng dan terbalik ke jalur kanan, kemudian dari arah berlawanan melaju truk tronton DK-9455-WL yang dikemudikan I Putu Sarga dengan muatan semen sebanyak 35 ton sehingga tabrakan tidak bisa terhindarkan.

Kecelakaan tersebut terjadi di sekitar kilometer 121-122 jurusan Denpasar-Gilimanuk di Kawasan Hutan Lingkungan Penginuman, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana sekitar pukul 21.00 Wita, Sabtu (17/6).

Petugas terkait menggunakan gergaji listrik untuk memotong bagian depan mini bus tersebut agar dapat mengevakuasi korban yang terjepit karena kondisi kendaraan dengan nomor polisi S-7485-N itu ringsek.

Polisi kemudian melakukan olah di tempat kejadian perkara dan proses evakuasi dilakukan petugas gabungan di antaranya Polsek Gilimanuk, Unit Laka Polres Jembrana, tim SAR dan Puskesmas Gilimanuk.

Korban meninggal dunia yang dievakuasi ke Puskesmas Gilimanuk yakni Suwari, Tohari, Ahmad Aris (sopir mini bus), Ahmad Zaenuri, Jumari, Faris Haryadi, Aris dan satu korban meninggal dunia di RS Negara yakni Abdul Razak yang seluruhnya berasal dari Kecamatan Panti, Jember, Jawa Timur.

Sedangkan lima korban luka-luka lain yang merupakan penumpang mini bus dirawat di Puskesmas Gilimanuk dan RS Negara.

Petugas kepolisian saat ini masih menyelidiki pemicu kecelakaan tragis tersebut.

Pewarta: Dewa Wiguna
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017