Bogor (ANTARA News) - Pelari asal Kenya, James Karanja menjuarai edisi pertama kejuaraan marathon dini hari dengan titel Mandiri Bogor Sundown Marathon 2017 yang mengambil start dan finis di lokasi pertemuan Presiden Joko Widodo dan Barack Obama yaitu di Kebun Raya Bogor, Jabar, Minggu.

James masuk finis dengan catatan waktu dua jam 40 menit tiga detik atau unggul cukup jauh dengan rekan senegaranya yang finis pada urutan kedua yaitu Dennis Isika yang hanya membukukan waktu dua jam 45 menit 45 detik. Sedangkan posisi tiga direbut Saeful Rahman dengan waktu dua jam 55 menit sembilan detik.

Adapun untuk nomor marathon putri dengan jarak tempuh 42 km, pelari Sharfina Sheila Rusada menjadi yang tercepat setelah membukukan waktu tiga jam 53 menit 30 detik. Posisi dua diperoleh Yeni Wijaya dengan waktu lima jam sembilan menit 16 detik dan posisi tiga Aileen Ho dengan waktu lima jam 17 menit 38 detik.

Untuk sektor marathon putra, hasil sesuai dengan prediksi mengingat pelari Kenya yang turun di Bogor ini sudah kenyang pengalaman. Bahkan James Karanja sebelumnya menjuarai kejuaraan lari di Bali beberapa waktu yang lalu.

Untuk sektor putri, Indonesia terbilang mendominasi meski catatan waktunya cukup jauh. Namun, untuk posisi ketiga ada nama pelari asal Singapura yaitu Aileen Ho. Pelari dengan nomor start 4436 ini mengaku puas dengan hasil yang dicapai meski belum bisa menjadi yang terbaik.

Aileen bahkan mengagumi Kota Bogor tempat kejuaraan berlangsung. Menurut pelari berusia 40 tahun ini, Bogor dinilai sebagai kota yang menyenangkan dan bahkan dinilai lebih bagus dibandingkan Singapura.

"Aku suka cuacanya. Enak untuk lari dan kontur wilayahnya tidak datar. Makanya tidak bikin capek. Masyarakatnya juga ramah," kata Aileen Ho.

Pelari asal Singapura ini juga tidak bisa menyembunyikan kebahagiannya karena langsung bisa naik podium pada kesempatan pertama turun di Bogor meski sebelumnya sudah pernah ikut kejuaraan di beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta dan Yogyakarta.

Sementara itu Walikota Bogor Bima Arya yang pada kejuaraan ini juga menjadi peserta untuk kategori 10K mengaku cukup puas dengan pelaksanaan kejuaraan yang baru pertama kali digelar di Kota Hujan ini meski masih ada beberapa catatan yang harus segera diperbaiki untuk kejuaraan berikutnya.

"Kejuaraan berjalan dengan baik. Kita mulai dari marathon pukul 01.00 WIB disusul half marathon, 10K dan 5K. Peserta kami lihat cukup puas. Kami juga beruntung karena cuaca sangat mendukung," kata Bima Arya setelah masuk finis di areal Kebun Raya Bogor.

Bogor selama ini dikenal dengan sebutan Kota Hujan. Dengan demikian, hujan bisa turun sewaktu-waktu. Namun, kondisi ini berbeda saat Mandiri Bogor Sundown Marathon berlangsung. Cuaca mendukung pelaksanaan kejuaraan meski dilakukan dini hari.

"Selain cuaca, venue juga menantang. Jarang ada lintasan marathon seperti di sini. Naik turun. Kalau di Jakarta-kan flat. Ini juga menjadi nilai lebih. Semoga kedepan pelaksanaannya jauh lebih baik," kata Bima menambahkan.

Meski demikian, Bima menilai ada beberapa hal yang harus dievaluasi. Salah satu yang menjadi pantauan adalah sterilisasi lintasan yang dinilai kurang maksimal.

Dengan kelancaran kejuaraan perdana ini, Bima menegaskan jika tahun depan pelaksanaannya akan dibuat lebih besar. Harapannya bisa menarik banyak wisatawan untuk datang ke Bogor dan bisa menjadi kota yang dipimpinnya menjadi "City of Runners".

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017