Gorontalo (ANTARA News) - Pengamat geofisika pada BMKG Gorontalo Hasan Arif Efendi mengatakan setelah gempa 5,9 SR yang terjadi Sabtu pukul 20.12 Wita, masih terjadi tiga gempa susulan di Provinsi Gorontalo.

Gempa susulan pertama berkekuatan 3,2 SR terjadi pukul 20.20.45 Wita dengan pusat gempa di 0.59 Lintang Utara (LU) dan 122.02 Bujur Timur (BT) atau 16 km Timur Laut Marisa, Kabupaten Pohuwato dengan kedalaman 86 kilometer (km).

Gempa susulan kedua berkekuatan 2,7 SR pada pukul 20.24.51 Wita, lokasi 0.46 LU 122.00 BT atau 20 km tenggara Kecamatan Marisa dengan kedalaman 85 km.

Sedangkan gempa susulan ketiga berkekuatan 2,4 SR terjadi pukul 20.32.25 Wita, lokasi 0.4 LU dan 121.92 BT atau 30 km barat baya Marisa dengan kedalaman 74 km.

Ketiga guncangan gempa susulan ini tidak dirasakan oleh warga Gorontalo yang sebelumnya sempat panik akibat gempa berkekuatan 5,9 SR.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi dalam rilis BMKG menyebutkan gempa tektonik 5,9 SR yang terjadi di Gorontalo merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi Laut Sulawesi.

Hal ini sesuai dengan hasil analisis BMKG yang menunjukkan bahwa gempa bumi di lokasi tersebut memiliki mekanisme pensesaran naik (thrust fault).

Hingga pukul 19.28 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Hasil pemodelan menunjukan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.

(T.D015/S023)

Pewarta: Debby Mano
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017