Jakarta (ANTARA News) - Shindy Purnamasari (31) sempat kesulitan menemukan bahan kimia yang ia butuhkan untuk praktik saat duduk di bangku kuliah jurusan Teknik Kimia Universitas Airlangga. 




Berbekal pengalaman tersebut, ibu dari satu orang anak ini bertekad menyediakan bahan kimia khusus untuk perguruan tinggi melalui udaha rintisannya Ctalis.




"Start-up kami mengatasi problem seputar penelitian untuk teman-teman perguruan tinggi di beberapa jurusan, seperti sains, kedokteran, kedokteran gigi hingga biologi, fisika," kata Shindy saat berbincang dengan Antaranews beberapa waktu lalu.




Menurut Shindy, mahasiswa maupun dosen kerap mengalami kesulitan untuk membeli bahan kimia, misalnya respon dari penyuplai lambat, bahan kimia tidak sesuai spesifikasi atau tidak adanya alternatif ketika satu bahan kimia yang diinginkan sedang kosong.




Untuk itu, lanjut Shindy, Ctalis hadir dengan memberi jaminan respon cepat, bahan yang dikirim sesuai spesifikasi dan merekomendasikan bahan pengganti atau subtituen untuk bahan yang sedang kosong.




Untuk pemesanan, calon pelanggan bisa memesan melalui situs resmi Ctalis dan menyampaikan bahan kimia yang dibutuhkan. Kemudian, situs yang sistemnya sudah tersambung dengan berbagai mitra akan merespon dan mengirim sesuai pesanan.




"Kami punya ahli-ahli kimia yang mumpuni. Sehingga speknya tidak akan berbeda dengan yang dipesan," kata lulusan S2 Teknik Kimia Unair ini.




Untuk bahn kimia yang "merah" atau dilarang beredar di dalam negeri, Shindy menyampaikan bahwa Ctalis memiliki izin di atas kertas agar bahan tersebut tetap dapat digunakan untuk kebutuhan pendidikan.




Hingga saat ini, pelanggan Ctalis berasal dari mahasis maupun dosen di delapan universitas di Indonesia, seperti dari Surabaya, Malang, Denpasar dan Bandung.




Beroperasi selama setahun, Ctalis kini memiliki 10 pegawai dengan omzet Rp100 juta per bulan.




Pada ilmu kimia, katalis adalah sebuah zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri.




Seperti Katalis, Shindy berharap, Ctalis yang ia rintis juga mampu berperan untuk mendukung penelitian diberbagai bidang ilmu, tanpa terlibat langsung dalam penelitian itu sendiri.


Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017