Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan pihak swasta untuk terlibat dalam pengembangan kawasan berbasis angkutan massal LRT Jabodebek atau Transit Oriented Development (TOD).

Luhut di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Senin, mengatakan pemerintah akan menawarkan TOD hingga wilayah Bogor menyusul kajian yang dilakukan.

"Jadi kita langsung tadi putuskan, langsung sudah membuat studi Bogor-Cibubur supaya sekaligus. Itu nanti cost kita juga jadi lebih rendah," katanya.

Meski tidak menjelaskan secara rinci mengenai jumlah dan biayanya, Luhut memaparkan berdasarkan kajian PricewaterhouseCoopers, TOD dapat menambah penerimaan hingga 10 persen.

"TOD di Bogor-Cibubur ini langsung nanti kami tawarkan ke swasta. Nanti juga masuk ke Depok dan Cikeas," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan menawarkan pembangunan TOD atau stasiun LRT Jabodebek terintegrasi kepada pihak swasta.

Konsep TOD menggabungkan tata kota dengan angkutan massal.

"Kami memikirkan agar swasta dilibatkan lebih banyak sehingga TOD itu akan dibuat semacam ToR (terms of reference) lelang kepada swasta," ujarnya.

Menurut dia, adanya akses LRT Jabodebek menjadi daya tarik tersendiri bagi pengembang karena aksesibilitas yang terjamin.

"Sampai Bogor ini kita harap juga biayanya bisa lebih murah. Kita ingin swasta sharing (berbagi) karena mereka akan mendapat manfaat aksesibilitas bagus," katanya.


Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto menegaskan bahwa pelibatan swasta dalam pembangunan TOD LRT Jabodebek setelah mengklaim akan melakukan pembangunan.

Meski belum ada yang mengajukan proposal, Budi mengaku akan segera melelang proyek seluas 50 hektare tersebut.

"Belum ada yang mau melamar. Akan tetapi, akan segera ditenderkan," pungkasnya. 

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017