Surabaja, 7 Agustus 1954 (Antara) - Pada waktu belakangan ini di daerah Gondang dan Trewas, Modjokerto, berdjangkit penjakit lembu baru jang dianggap asing oleh kaum tani.  Pihak Djawatan Kehewanan menamakannja "penjakit ingusan", jang tjepat menular dan sepandjang penjelidikan masih belum diketemukan obatnja.

Lembu-lembu jang terserang penjakit itu sering mengeluarkan ingus dan tak suka makan. Dalam tempo satu atau dua hari lembu itu mungkin terus mati.

Bila lembu jang sakit itu mati, paru-paru dan bagian-bagian lain di dalamnja gosong.

Menurut pihak jang bersangkutan, lembu-lembu jang terserang penjakit itu terutama di daerah Modjokerto adalah milik pemerintah jang dititipkan pada petani yang digunakan sebagai bibit pematjek (pembiak).

Dan karena lembu-lembu itu adalah lembu sebagian besar dari Bali, maka ada dugaan penjakit itu berasal dari Bali.

Berhubung dengan itu, peternakan lembu di daerah itu mendjadi gelisah, tetapi oleh pihak jang berwadjib diandjurkan supaja mereka selalu berhubungan dengan Djawatan Kehewanan setempat dan harus mendjaga lembu baik-baik.

Dikabarkan lebih djauh,  bahwa akibat penjakit itu di daerah Gondang telah ada sembilan lembu jang mati.


Sumber: Pusat Data dan Riset ANTARA //pdra.antaranews.com/Twitter: @perpusANTARA

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017