Pada peringatan hari jadi Blitar tersebut, Livi menyemangati generasi muda di kabupaten tersebut untuk menguatkan keyakinan diri dalam mencapai cita-cita, demikian pernyataan tertulis dari Livi Zheng yang diterima di Jakarta, Rabu.
"Gagal dan ditolak bukan masalah, karena hal terpenting yang kalian butuhkan adalah ya! untuk menjadi sukses," kata Livi.
Saat ini Livi tengah mengambil gambar untuk pembuatan film terbarunya yang mengambil latar Blitar, terutama di Segitiga Permata atau Diamond Triangle yang meliputi Candi Penataran, Pantai Serang, dan kebun teh Sirah Kencong.
Menurut Livi, kelahiran Indonesia tidak bisa dipisahkan dari Blitar yang menjadi tempat persemayaman Raja Anusapati yang merupakan raja kedua dari Kerajaan Tumapel yang kemudian terkenal dengan nama Singhasari dan Raja Raden Wijaya, pendiri Kerajaan Majapahit.
Selain itu, tokoh proklamator sekaligus Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, juga dimakamkan di sana.
Sebelumnya, Livi telah menyelesaikan proses pengambilan gambar film bertemakan gamelan Bali yang berjudul Bali: Beats of Paradise. Lokasi film tersebut meliputi Pura Besakih, Pura Taman Ayun, Tanah Lot, Belimbing Sari, Keraban Langit, Desa Penglipuran, dan Pantai Lembeng.
Bali: Beats of Paradise diputar di bioskop-bioskop Amerika Serikat pada awal tahun depan dan menjadi bagian dari kurikulum universitas-universitas terkemuka di Amerika.
Sebelum menerima penghargaan Aryo Blitar, yang diambil berdasarkan nama Bupati Pertama Blitar R.M. Aryo Ronggo Hadinegoro, Livi telah menerima beberapa penghargaan, diantaranya, Diaspora Creative Award 2015.
(T.KR-LWA/B005)
(Baca: Penghargaan Asia Pasifik jadi kado Reza Rahadian untuk Indonesia)
Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
