Mukomuko (ANTARA News) - Sedikitnyaya 40 hektare sawah di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terancam kekeringan akibat jebolnya sebagian bangunan irigasi sayap kiri yang berada di antara bangunan primer atau BPS satu dan dua di Desa Air Manjuto selama tiga hari terakhir.

"Padi sawah di lahan seluas sekitar 40 hektare di Desa Air Manjuti itu sudah berumur 30 hari. Sawah tersebut terancam kekeringan," kata Kepala UPTD Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko, Bustari di Mukomuko, Senin.

Menurut dia, bangunan irigasi primer di wilayah tersebut jebol karena pengaruh getaran gempa bumi sebesar 6,6 SR yang mengguncang Kabupaten Bengkulu Utara.

Selain itu, lanjut Bustarix karena pengaruh musim hujan yang rutin mengguyur wilayah tersebut sehingga meningkatkan debit air dan membuat bangunan irigasi tersebut menjadi jebol.

Ia berharap, pihak Balai Wilayah Sumatera (BWS) Sumatera VII perwakilan Provinsi Bengkulu segera memperbaiki bangunan irigasi yang jebol tersebut.

Menurut dia, kejadian irigasi jebol di daerah itu, apalagi berdampak terhadap sawah, termasuk darurat yang membutuhkan penanganan cepat.

Ia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan BWS Sumatera VII terkait solusi untuk menangani bangunan irigasi yang jebol di daerah tersebut.

Selain itu, dia mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mengatasi areal persawahan yang terancam kekeringan tersebut. 

Pewarta: Ferri Arianto
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017