Jakarta (ANTARA News) - Relatif stabilnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, dengan kecenderungan menguat, telah mendorong indeks harga saham gabungan Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada Jumat.

IHSG BEI ditutup naik 21,24 poin atau 0,36 persen menjadi 5.915,36 poin, sementara indeks kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 4,58 poin (0,46 persen) menjadi 987,87 poin.

"Nilai tukar rupiah yang stabil dengan kecenderungan menguat menjadi salah satu sentimen positif bagi pasar saham domestik," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan bahwa kebijakan Bank Indonesia yang menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen kemungkinan juga mulai direspon positif investor.

"Pemangkasan suku bunga itu untuk mendorong konsumsi meningkat, selain itu menunjukkan keadaan inflasi yang terjaga, sehingga prospek ekonomi secara umum terlihat cukup baik," katanya.

Namun, lanjut dia, investor asing yang kembali melepas saham telah menahan penguatan IHSG lebih tinggi. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Jumat, 25/8), investor asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp281,71 miliar.

Frekuensi perdagangan di BEI hari ini tercatat 294.288 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 9,831 miliar lembar saham senilai Rp5,008 triliun. Sebanyak 149 saham naik, 146 saham menurun, dan 139 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Dari pasar regional, indeks Nikkei-225 bursa Tokyo naik 98,84 poin (0,51 persen) ke 19.452,61, indeks Hang Seng bursa Hong Kong menguat 329,56 poin (1,20 persen) ke 27.848,16, dan indeks Straits Times Singapura melemah 10,88 poin (0,31 persen) ke posisi 3.262,01.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017