Jakarta (ANTARA News) - Indonesia hanya menempatkan dua wakil yang masing-masing dari nomor ganda putra dan ganda campuran pada semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017 di Glasgow, Skotlandia.

Berdasarkan laman resmi Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), Sabtu, perwakilan Indonesia yang masih berlaga pada semifinal adalah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir pada ganda campuran dan Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro pada ganda putra.

Tontowi/Liliyana lolos ke semifinal setelah mengalahan wakil China Wang Yilyu/Huang Dongping 19-21, 21-15, 21-18.

"Kami kurang bisa memanfaatkan keunggulan di game pertama. Tetapi di game kedua dan ketiga, kami tidak mau memikirkan kekalahan itu. Selama pertandingan masih belum selesai, kami masih punya peluang untuk menang," kata Liliyana.

Kemenangan Tontowi/Liliyana ini membayar kekalahan mereka pada Super Series Premier Denmark Terbuka 2016 yang kala itu Wang/Huang menang 18-21, 21-19, 17-21.

Sementara itu, Ahsan/Rian melaju ke semifinal setelah menghabisi wakil Korea Selatan Chung Eui Seok/Kim Dukyoung dengan 21-16, 21-18.

"Mereka pasangan baru, tapi kami sudah mempelajari permainan mereka lewat video pertandingan dan kami sudah tahu apa yang harus diterapkan di pertandingan tersebut. Kami juga bersyukur bisa ke semifinal, tetapi kami tidak mau terlalu senang, karena masih ada pertandingan ke depannya kami ingin tetap fokus," kata Ahsan.

Pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto terjegal pada perempat final.

Peaveen/Debby harus menghentikan langkah setelah kalah 16-21, 12-21 dari unggulan pertama dari China, Zheng Siwei/Chen Qinchen.  Sedangkan Marcus/Kevin dibungkam duet China lainnya Chai Biao/Hong Wei dengan 21-11, 19-21, 20-22.

Marcus/Kevin merasa sudah tampil cukup baik, namun mengaku terganggu oleh keputusan wasit  pada kedudukan 20-20.

"Waktu posisi 20-20, lawan melakukan servis lob dan itu benar-benar sangat terlambat, kami sudah bergerak lawan baru servis, tetapi tidak dinyatakan fault oleh hakim servis dan wasit. Ini sebuah keberuntungan untuk lawan, ya mau bagaimana lagi, semua keputusan ada di tangan wasit," kata Kevin.

"Ini jadi pelajaran saja buat kami untuk latihan lebih keras lagi karena masih banyak pertandingan di depan," sambung Marcus.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017