Jakarta (ANTARA News) - Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tetap mengapresiasi kiprah kontingen Indonesia dalam SEA Games 2017, meskipun gagal mencapai target 55 medali emas yang dicanangkan.

Pasalnya Satlak Prima juga mencatat sejumlah atlet Merah-Putih yang mampu mencetak rekor SEA Games dan rekor nasional sepanjang penyelenggaraan pesta olahraga tersebu pada 15-30 Agustus 2017.

"Hasil SEA Games ini memang tidak memuaskan semua pihak karena target kami adalah 55 medali emas. Kontingen kita bukan pecundang karena mereka telah berjuang di tengah kelakuan Malaysia dan prestasi Thailand yang berada di atas kita," kata Ketua Satlak Prima Achmad Sutjipto di Jakarta, Rabu.

Dalam SEA Games ke-29 di Malaysia, kontingen Indonesia menempati peringkat lima dengan total raihan 38 emas, 63 perak dan 90 perunggu. Indonesia bahkan berada di bawah Singapura yang menempati peringkat empat dengan 57 emas, 58 perak, dan 73 perunggu.

"Kami menyebutnya efek tuan rumah. Itu adalah faktor yang di luar kendali kami dan merupakan keistimewaan tuan rumah yang memengaruhi situasi lingkungan pertandingan, terutama pada cabang-cabang olahraga beladiri," ujar Sutjipto.

Mantan ketua umum pengurus besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) itu menyontohkan kekalahan 0-5 atlet karate putri nasional Sisilia Agustiani Ora dari atlet Malaysia Celine Lee pada putaran final nomor kata putri.

"Sisilia atlet terbaik di Asia. Dia kalah telak, artinya wasit tidak menilai. Kami tidak mengira hasilnya akan sedramatis itu," ujar Sutjipto.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut periode 1999-2000 itu mengatakan kontingen Indonesia juga telah berjuang pada cabang olahraga terukur seperti renang meskipun kalah dari tim Singapura yang telah menjalankan program pembinaan dengan baik.

"Pembinaan olahraga Singapura mulai dari program latihan dan pelatih asing sangat baik. Kami harus mengakui itu dan mengikuti cara mereka dengan membuka akses kepada pelatih asing serta mengikuti kompetisi-kompetisi," ujarnya.

Sutjipto mengharapkan atlet-atlet Indonesia, seperti tim renang, mempunyai kesempatan untuk mengikuti pelatihan luar negeri di Australia dan mengikuti kejuaraan uji coba di Eropa.

"Saya selalu berpendapat setiap ketidaksuksesan atau kegagalan ada hikmah dibalik itu. Mungkin hikmah Asian Games ini dan semua orang melihat simpul-simpul itu lalu membuat kebijakan baru tentang tentang Asian Games," katanya.

Sutjipto mengaku siap bertanggung jawab terhadap prestasi atlet-atlet Indonesia dalam SEA Games 2017. "Tapi, saya tentu harus menceritakan latarbelakangnya agar kita bisa mengambil hikmahnya serta kebijakan berikutnya seperti apa," kata purnawirawan itu.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017