New York (ANTARA News) - Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Norwegia Borge Brende di New York, Senin pagi, memimpin pertemuan Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular untuk mendorong pembangunan di negara-negara berkembang pascakonflik.

Pertemuan inisiatif Indonesia dan Norwegia tersebut mengawali rangkaian kegiatan Menlu RI Retno Marsudi pada Sidang ke-72 Majelis Umum PBB.

Pertemuan tersebut digelar di Gedung Perutusan Tetap RI di New York dan mengangkat tema Peran Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular untuk Meningkatkan Kapasitas dalam Mendukung Pembangunan Pascaperdamaian, serta dihadiri oleh negara-negara anggota Komisi Bina Perdamaian PBB, wakil dari Sekjen PBB, dan negara-negara pascakonflik.

Pertemuan tersebut berhasil mengidentifikasi hal-hal yang diperlukan dari negara-negara pascakonflik, serta bantuan yang siap diberikan oleh negara-negara donor.

Menlu RI menekankan bahwa tantangan terbesar saat ini dalam upaya mendukung pembangunan di negara-negara pascakonflik adalah memastikan adanya pendanaan yang cepat dan memadai.

Karena itu, dibutuhkan kerja sama global yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan pendanaan guna mendukung pembangunan negara-negara pascakonflik.

"Guna memastikan pendanaan yang memadai, kita semua harus berkontribusi, negara maju harus memehuni komitmennya dan kita juga harus dapat menarik sektor swasta untuk membantu pendanaan dan pembangunan di negara negara pascakonflik," ujar Menlu Retno.

Selama tahun 2016, Indonesia telah memberikan bantuan pembangunan kapasitas kepada lebih dari 40 orang dari sejumlah negara.

Dalam kerangka kerja sama Triangular, Indonesia telah melaksanakan program pembangunan kapasitas kepada lebih dari 30 negara sejak tahun 2011.

Pemerintah RI juga telah merencanakan sejumlah program bantuan kepada lebih dari 20 negara, dan penguatan kemitraan dengan Afrika melalui Forum Indonesia-Afrika pada bulan April tahun depan.

"Indonesia senantiasa siap untuk memberikan bantuan melalui kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular, khususnya untuk program-program unggulan yang selama ini telah berhasil mendukung pembangunan di negara-negara pascakonflik," kata Menlu Retno.

Pewarta: Aditya ES Wicaksono
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017