Jakarta (Antara) - Ada yang seru di ajang Indonesia Business Development (IBD) Expo 2017. Para pengunjung pameran produk dan inovasi BUMN tersebut mendapat kesempatan untuk menjajal kehebatan pistol GT2 Combat kaliber 9 milimeter yang memiliki kecepatan peluru sampai 380 km per detik. 

Senjata buatan PT Pindad (Persero) tersebut menjadi yang tercanggih di kelasnya karena sudah berulang kali teruji kemampuannya di ajang menembak internasional yang diikuti oleh TNI Angkatan Darat (AD). 

"Berulang kali TNI AD menjadi juara umum di ajang menembak dengan menggunakan pistol buatan Pindad ini," kata Kesubdep Hubungan Media PT Pindad (Persero) Ami Marlinawati di sela-sela pameran IBDExpo 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta Selatan, Kamis. 

Menurut Ami, animo pengunjung untuk mencoba kehebatan pistol tersebut sangat tinggi. Para pengunjung dapat menjajal langsung kehandalan produk Pindad ini di dalam kontainer berwarna khas AD yang difungsikan sebagai shooting range yang disediakan dengan dilengkapi kacamata, penutup telinga dan rompi pelindung.

"Antrean pengunjung sangat panjang karena mereka penasaran ingin mencoba sensasinya dengan menggunakan amunisi asli sebanyak tiga butir," katanya. 

Tentunya shooting range tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas keamanan tingkat tinggi seperti alat kedap suara, pendingin ruangan, dan anti tembus peluru. Adapun jarak tembaknya adalah mencapai 7 meter. Selama ini, Pindad selalu memproduksi alutsista berkualitas tinggi dan untuk memenuhi kebutuhan TNI dan Polri sesuai misi perusahaan. 

Di IBDExpo 2017, Pindad memamerkan senjata Pistol GT2 Combat dan GT2 Elite serta sniper berjenis SS2 sedangkan kendaraan tempurnya, Pindad memamerkan Canon 20, dan Komodo Kabin Ganda. Seorang pengunjung, Agus Kurniawan, mengaku sudah menjajal pistol tersebut. 

"Daya jelajahnya sangat luar biasa. Saya dapat point 9. Nyaris sempurna dan mengenai titik yang di tengah," katanya kepada Antara. 

Selain membuat alutsista, Pindad juga bersinergi dengan BUMN lain dalam membuat alat-alat pertanian seperti excavator. Untuk pembuatan excavator tersebut, Pindad bersinergi dengan PT Barata, PT LEN, PT PAL dan PT Krakatau Steel. "Pindad kebagian merakit beberapa komponen buatan keempat industri tadi," kata Ami. 

Pewarta: Ali Imron Hamid
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017