Hari ini dapat Alphard sama Camry. Targetnya enam, tapi cuma dapet dua
Jakarta (ANTARA News) - Seorang pengusaha bernama Ronny Kalesaran berhasil mendapatkan dua unit kendaraan mewah, Toyota Camry dan Toyota Alphard, bekas sitaan KPK dari koruptor pada gelaran Lelang Expo 2017 di Jakarta Convention Center (JCC).

Ronny mendapatkan Toyota Camry 2006 seharga Rp84 juta dari harga dasar Rp31,6 juta, dan memboyong Toyota Alphard 2009 seharga Rp301 juta dari harga dasar Rp153,7 juta.

Tidak tanggung-tanggung, Ronny mengatakan niatnya mengikuti lelang ini untuk membeli enam unit mobil antara lain Jeep Wrangler, Honda CRV, Honda BRV, Suzuki Swift, Toyota Alphard dan Toyota Camry.

"Hari ini dapat Alphard sama Camry. Targetnya enam, tapi cuma dapet dua," kata Ronny seusai lelang di JCC, Jumat.

Ia mengaku kegagalannya dalam mendapatkan empat mobil lainnya karena tidak ingin terlalu "nafsu" saat mengajukan harga dalam lelang.

"Ya sesuai kemampuan saja," katanya.

Ronny mengatakan tertarik mengikuti lelang karena harga kendaraan tersebut berada di bawah rata-rata pasaran. Selain itum ia pun yakin mobil dalam kondisi yang baik sehingga tidak memerlukan perbaikan besar.

Sebelumnya, sebanyak 18 dari 19 unit kendaraan sitaan Komisi Pemberantasan Korupsi telah terjual dalam lelang yang digelar oleh Direktorat Jendral Kekayaan Negara Kementerian Keuangan RI di Jakarta Convention Center, Jumat.

Satu unit kendaraan yang tidak terjual adalah Jaguar XJL 3.0 VF AT dengan nilai dasar Rp1,14 miliar yang dinilai terlalu mahal dari harga pasaran. Selain itu, mobil yang disita dari Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi itu juga tidak dilengkapi dengan BPKB.

Dari 18 unit kendaraan berhasil terjual, Isuzu Panther tahun 2004 menjadi kendaraan dengan harga jual termurah yakni Rp65 juta. Sedangkan kendaraan termahal yang laku terjual dalam lelang adalah Jeep Wrangler 4.0 L AT seharga Rp460 juta dari harga dasar Rp192 juta.

(Baca: Hasil lelang mobil KPK: Panther termurah, Jaguar tidak laku)


Pewarta: Alviansyah P
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017