Purwokerto (ANTARA News) - Perjalanan dua rangkaian KA Serayu dilaporkan mengalami keterlambatan akibat longsoran di antara Stasiun Jeruklegi dan Stasiun Kawunganten, kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 5 Purwokerto Ixfan Hendriwintoko.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, longsoran itu pertama kali diketahui warga tadi pagi di dekat sinyal muka (dari arah barat) Stasiun Jeruklegi, Kabupaten Cilacap, dan dilaporkan ke stasiun pada pukul 06.39 WIB," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu.

Setelah menerima laporan tersebut, kata dia, petugas Stasiun Jeruklegi segera mengecek lokasi dan diketahui adanya longsoran di Km 375+0/1.

Oleh karena itu, petugas segera memasang Semboyan 3 (KA harus berhenti) sejak pukul 07.05 WIB hingga pukul 08.05 WIB atau selama dilakukan penanganan longsoran.

Setelah Semboyan 3 dicabut pada pukul 08.05 WIB, petugas menggantinya dengan Semboyan 2C (kecepatan maksimum 5 kilometer per jam).

"Akibat kejadian tersebut, KA 220 Serayu Malam relasi Pasarsenen-Kiaracondong-Kroya-Purwokerto berhenti di Stasiun Kawunganten sejak pukul 06.44 WIB dan baru diberangkatkan kembali pada pukul 08.09 WIB," kata Ixfan

Sementara KA 215 Serayu Pagi relasi Purwokerto-Kroya-Kiaracondong-Pasarsenen, kata dia, berhenti di Stasiun Jeruklegi sejak pukul 08.02 WIB dan diberangkatkan kembali pada pukul 08.35 WIB.

Ia mengatakan sejak pukul 16.15 WIB, petak jalan antara Stasiun Jeruklegi dan Stasiun Kawunganten dapat dilalui kereta api dengan kecepatan maksimal 60 kilometer per jam.

Selain longsoran, lanjut dia, pada pukul 13.28 WIB dilaporkan adanya genangan air setinggi 2 centimeter di atas kop rel (rel sisi dalam, red.) Km 8+635 antara Stasiun Kasugihan dan Stasiun Karangkandri

"Genangan air tersebut dilaporkan oleh masinis KA 10331 Wijayakusuma relasi Yogyakarta-Cilacap," katanya.

Ia mengatakan genangan air tersebut dapat segera ditangani sehingga perjalanan KA 10592 Wijayakusuma relasi Cilacap-Yogyakarta-Solo dan KA 57 Purwojaya relasi Cilacap-Purwokerto-Gambir tidak terganggu.

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017