Jayapura (ANTARA News) - Kepolisian Daerah Papua akan meminta tambahan sekitar 800 personel atau delapan kompi Brimob untuk membantu mengamankan pelaksanaan pilkada.

Rencana penambahan personel itu sudah disampaikan saat apel yang dihadiri Kapolri di Semarang beberapa waktu lalu, kata Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, di Jayapura, Senin.

Dia menjelaskan, personel Brimob yang diminta untuk membantu pengamanan pilkada di Papua itu, nantinya akan mengamankan pelaksanaan Pilkada 2018 yang akan berlangsung pada tujuh kabupaten dan provinsi.

Personel Brimob yang diperbantukan itu nantinya berasal dari Mabes Polri atau polda lainnya sesuai dengan perintah Mabes Polri, kata Irjen Boy Rafli, seraya menambahkan selain meminta penambahan personel Brimob, pihaknya juga akan meminta bantuan personel TNI.

"Mudah-mudahan tidak ada gesekan antarkelompok pendukung, sehingga pilkada di Papua berjalan dengan aman," ujar Boy Rafli.

Kapolda Papua itu mengatakan, ada tiga kabupaten yang dianggap rawan saat pilkada nanti, yakni Kabupaten Mimika, Jayawijaya, dan Kabupaten Paniai.

Walaupun tiga kabupaten yang diprediksi rawan saat pilkada, pihaknya tetap mewaspadai daerah lainnya, sehingga pilkada damai benar-benar dapat terwujud.

Tujuh kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada 2018, yaitu Kabupaten Jayawijaya, Mimika, Paniai, Mamberamo Tengah, Puncak, Biak Numfor, dan Kabupaten Deiyai serta pemilihan gubernur Provinsi Papua, kata Kapolda Papua itu, seusai memimpin apel dan penyerahan penghargaan kepada anggota Polri yang berprestasi di Jayapura.

(T.E006/B014)

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017