Baghdad (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson pada Senin terbang ke Baghdad dalam kunjungan mendadak untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Haider al-Abadi dan Presiden Fuad Massum.

Kunjungan yang mencakup pertemuan kedua Tillerson dan Abadi itu dilakukan setelah sang menteri meminta milisi Iran meninggalkan Irak, memicu respons tajam dari kabinet Irak.

"Sudah pasti milisi Iran yang ada di Irak, sekarang setelah pertempuran (melawan ISIS) akan berakhir, milisi itu harus pulang," kata Tillerson pada Minggu dalam konferensi pers di Riyadh.

Namun kabinet Irak pada Senin menegaskan bahwa pasukan paramiliter yang membantu mengalahkan ISIS seluruhnya warga Irak.

Mereka menyatakan bahwa petempur unit paramiliter Hashed al Shaabi adalah warga Irak yang peduli pada negara mereka dan telah berkoban demi pertahanan dan rakyatnya.

Kabinet menambahkan bahwa "tidak ada yang berhak mengintervensi urusan Irak".

Abadi dan Tillerson menghadiri pertemuan bersejarah antara pemimpin Arab Saudi dan Irak di Riyadh pada Minggu, yang ditujukan untuk meningkatkan hubungan strategis antara kedua negara dan melawan pengaruh regional Iran.

Sebelum terbang ke Baghdad, Tillerson pada awal Senin juga mengumumkan rencana perjalanan ke Afghanistan menyusul kunjungan ke Arab Saudi dan Qatar, demikian menurut warta kantor berita AFP. (mu)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017