Jakarta(ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup turun sebesar 110,38 poin terpengaruh oleh pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar AS.

IHSG melemah 110,38 poin atau 1,88 persen menjadi 5.774,71. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 20,50 poin atau 2,18 persen menjadi 920,53.

"IHSG masih terbebani oleh sentimen dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS," ujar Research Manager Shinhan Sekuritas Indonesia, Teuku Hendry Andrean di Jakarta.

Menurut dia, nilai tukar yang tertekan membuat investor di pasar saham khawatir kinerja emiten akan terganggu, terutama yang memiliki utang valuta asing dan memiliki ketergantungan terhadap impor untuk bahan bakunya.

Di sisi lain, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan pertama 2018 yang di bawah estimasi pasar turut memengaruhi psikologis investor di pasar saham.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia pada triwulan I-2018 tumbuh 5,06 persen (yoy), di bawah estimasi pasar yang sebesar 5,20 persen.

Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji mengatakan bahwa harga saham di dalam negeri cenderung sudah masuk dalam area jenuh jual sehingga terbuka potensi bagi investor untuk melakukan akumulasi yang akhirnya dapat menopang IHSG.

"Faktor teknikal itu mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG," katanya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan sebanyak 370.356 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 10,157 miliar lembar saham senilai Rp8,213 triliun. Sebanyak 83 saham naik, 304 saham menurun, dan 94 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei naik 41,52 poin (0,18 persen) ke 22.508,69, indeks Hang Seng menguat 408,55 poin (1,36 persen) ke 30.402,81, dan Straits Times menguat 10,31 poin (0,29 persen) ke posisi 3.543,17.

 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2018