Siak (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan beroperasinya Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, Sabtu, yang diharapkan bisa mempercepat pembangunan di wilayah tersebut. Peresmian ditandai dengan penekanan sirine dan terbukanya secara perlahan-lahan sebuah Baliho berukuran besar yang berisi foto Presiden Yudhoyono, Gubernur Riau Rusli Zainal, dan Bupati Siak Arwin AS, beserta ucapan selamat atas peresmian jembatan tersebut. Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono dalam pidatonya mengharapkan, pembangunan berbagai infrastruktur di Tanah Air, termasuk Jembatan Siak, dilakukan secara lebih serius dan dalam skala lebih besar lagi. "Rakyat ingin menikmati kemudahan berbagai infrastuktur, karena dengan itu ekonomi akan bergerak dan kesejahteraan rakyat bisa ditingkatkan," katanya dalam acara yang dihadiri ribuan orang tersebut. Namun, Presiden mengingatkan agar setelah berbagai sarana infrastruktur itu dibangun, harus dipelihara dengan baik agar bisa terus digunakan oleh masyarakat luas. Presiden juga mengajak agar pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota, secara bersama-sama bergotong royong menyatukan dana untuk pembangunan infrastruktur di seluruh Tanah Air. Nampak hadir dalam acara tersebut, sejumlah menteri kabinet seperti Menhut MS Kaban, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menhub Jusman Syafii Djamal, Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Lukam Edy, Menpera Yusuf Asyari dan Seskab Sudi Silalahi. Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah yang dirancang sejak tahun 2001 oleh Tim Ahli dari ITB itu memiliki panjang 1.196 meter, lebar 16,95 meter ditambah dua buah trotoar selebar 2,25 meter yang mengapit sisi kanan dan kiri jembatan. Ketinggian Jembatan Siak mencapai 23 meter di atas permukaan air Sungai Siak yang lebarnya mencapai sekitar 300 meter. Di atas jembatan berdiri dua menara setinggi masing-masing 80 meter yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara. Jembatan Siak yang dirancang hingga usia lebih dari 100 tahun itu dibangun melalui sistem cable stayed, dengan konstruksi modern. Pembangunan Jembatan Siak dimulai sejak 27 Desember 2002 dengan ditandatanganinya surat perjanjian pemborongan pekerjaan antara Bupati Siak dengan Kontraktor HK-PP Konsorsium yang merupakan konsorsium dua BUMN terbesar yakni PT Hutama Karya dan PT Pembangunan Perumahan. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun Jembatan Siak tersebut mencapai Rp277 miliar yang murni diambil dari dana APBD Kabupaten Siak. Gubernur Riau Rusli Zainal berharap dengan diresmikannya pengoperasian Jembatan Siak tersebut, Kabupaten Siak yang merupakan daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis itu akan menjadi lebih terbuka sehingga akan lebih mempercepat pembangunan di wilayah tersebut. Sedangkan Bupati Siak Arwin AS mengatakan, Jembatan Siak yang megah tersebut merupakan infrastruktur pendukung transportasi yang paling penting yang akan membuka isolasi daerah di Siak dengan daerah lain di sekitarnya. Selain meresmikan Jembatan Siak Tengku Agung Sultanah Latifah, dalam kesempatan itu Presiden Yudhoyono juga meresmikan tujuh proyek pembangunan lainnya di Provinsi Riau yang ditandai dengan penandatanganan prasasti masing-masing proyek. Ketujuh proyek pembangunan tersebut adalah Restorasi Istana Asseriyah Hasyimiah Kabupaten Siak, Taman Nasional Zamrud Kabupaten Siak, Gedung Lembaga Adat Melayu Kabupaten Siak, Terminal Agro Bisnis Provinsi Riau, Renovasi Mesjid Agung An-Nur Provinsi Riau, Gedung Utama RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, serta Gedung Anjung Seni Idrus Tintin Provinsi Riau.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007