Jakarta (ANTARA News) - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Darajat Unit 3 berkapasitas 110 MW mulai beroperasi dan masuk ke dalam sistem interkoneksi Jawa-Bali. "Darajat Unit 3 sudah `full capacity` 110 MW dan dikirim ke PLN," kata juru bicara Chevron Geothermal Indonesia, Usman Slamet, di Jakarta, Selasa. Menurut dia, PLTP Darajat 3 sudah mulai "commisioning" sejak Juni lalu dan bulan Agustus ini berkapasitas penuh. PLTP Darajat 3 yang terletak di Kabupaten Garut, Jabar dimiliki bersama Chevron Geothermal Indonesia dan PT Pertamina (Persero). Pembangkit Darajat 1 berkapasitas 55 MW dan Unit 2 sebesar 94 MW sudah beroperasi. Dengan penambahan tersebut, maka PLTP Darajat yang dioperasikan perusahaan yang bermarkas di San Ramon, California itu mampu menghasilkan total 259 MW. "Jika digabungkan dengan unit panas bumi milik Chevron lainnya di Salak, Jabar maka pembangkit listrik mampu melayani 3,9 juta rumah," tambah juru bicara Chevron Indonesia Company Santi Manuhutu. Darajat 3 merupakan proyek energi panas bumi terbesar di dunia yang terdaftar dalam program Clean Development Mechanism (CDM), sebuah instrumen Protokol Kyoto untuk mendorong implementasi pengurangan dampak gas rumah kaca dari kegiatan- kegiatan produksi. Data Ditjen Mineral, Batubara dan Panas Bumi Departemen ESDM menyebutkan, potensi panas bumi yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai 27.140 MW. Namun, total kapasitas yang terpasang baru mencapai 852 MW. Sesuai "road map" pengembangan panas bumi, target produksi pada 2025 mencapai 9.500 MW. (*)

Copyright © ANTARA 2007