Jakarta (ANTARA News) - Realisasi investasi, baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN), selama 2007 mencapai Rp135 triliun atau melebihi target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp114 triliun. "Realisasi investasi tahun 2007 sudah lebih tinggi dibanding empat tahun sebelumnya, ini merupakan rekor tertinggi sejak tahun 2000," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Departemen Keuangan, Anggito Abimanyu, di Jakarta, Jumat. Menurut Anggito, rasio antara realisasi investasi dengan persetujuan investasi juga menunjukkan perbaikan, yaitu mencapai sekitar 70 persen pada 2007. Realisasi investasi pada 2007 itu, jelas Anggito, sebagian besar merupakan realisasi dari persetujuan investasi pada dua tahun sebelumnya pada 2005. "Itu adalah persetujuan investasi tahun 2005 yang kita percepat prosesnya sehingga realisasinya dapat terjadi pada 2007," jelasnya. Mengenai perkiraan realisasi investasi selama 2008 ini, Anggito menyebutkan, selama 2006 persetujuan investasi mencapai sekitar Rp150 triliun sehingga jika kondisi perekonomian tetap kondusif diharapkan realisasi investasi pada 2008 juga akan membaik. Anggito mengakui, investasi dari sisi pemerintah dan BUMN hingga saat ini belum menunjukkan perkembangan yang menggembirakan karena banyak yang terlambat dan tidak semua alokasi anggaran pemerintah terpakai. Menurut dia, realisasi investasi selama 2007 itu memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi selama 2007 yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 6,32 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari target pertumbuhan ekonomi pemerintah selama 2007 sebesar 6,3 persen.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008