Medan (ANTARA News) - Pakar Hukum Internasional, Prof Dr Suhaidi, SH, berpendapat, kaburnya teroris Singapura, Mas Selamat Kastari (36) dari pusat penahanan di negara jiran tersebut, kemungkinan adanya unsur "disengaja". "Kaburnya teroris yang sangat ditakuti di negara `Singa` itu, memang diatur sedemikian rupa, agar jaringan teroris lainnya dapat terugkap, termasuk kaitannya dengan penemuan di Bali," katanya ketika menjawab ANTARA News di Medan, Kamis malam, ketika diminta komentarnya mengenai teroris itu. Teroris Mas Selamat Kastari melarikan diri dari Pusat Penahanan yang berlokasi di Jalan With Lee, Singapura, Rabu, (27/2) pukul 16.30 waktu di negara tersebut. Atas kaburnya teroris yang sangat berbahaya itu, pihak kepolisian dan tentera di negara jiran itu terus memburu. Suhaidi yang juga Guru Besar Fakultas Hukum USU menambahkan, sudah dapat diduga bahwa masalah teroris harus dihidupkan terus oleh negara-negara tertentu. Dengan demikian, jelasnya, negara-negara tersebut memiliki tugas untuk terus memburu teroris yang dicurigai bersembunyi di sejumlah negara di Asia Tenggara. "Ini kemungkinan merupakan kegiatan jaringan intelijen negara-negara tertentu," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008