Jakarta (ANTARA News) - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata melalui Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung dan STP Bali segera membuka program pendidikan S-1 Pariwisata. "Kita akan segera buka (program pendidikan S1 Pariwisata). Proposal pendirian sudah ada di tangan Dirjen Dikti Depdiknas. Mudah-mudahan akhir Maret atau April sudah terealisir," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Kebudayaan dan Pariwisata Depbudpar, I Gusti Putu Laksaguna disela-sela acara pelantikan pejabat eselon I dan II di lingkungan Depbudpar oleh Menbudpar Jero Wacik di Jakarta, Kamis. Untuk awal, program S1 pariwisata ini akan digelar di dua STP milik Depbupar yaitu STP Bandung dan STP Bali, selanjutnya menyusul dua STP lainnya yaitu STP Medan dan STP Makassar. Putu mengatakan dari sisi kurikulum dan tenaga pengajar, STP Bali dan STP Bandung telah siap untuk menggelar program S-1 pariwisata. "Selama ini belum ada S-1 pariwisata, tetapi malah sudah ada S-2 pariwisata di Bandung yaitu Magister Manajemen Pariwisata," kata Putu. Sebelumnya Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik mendorong terwujudnya program studi kepariwisataan tingkat sarjana di tiga perguruan tinggi (PT), yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Andalas, dan Universitas Udayana sebelum 2009. "Industri pariwisata di Tanah Air membutuhkan tenaga ahli dalam bidang kebijakan, tidak sekedar menjadi pekerja," kata Jero setelah membuka seminar "Menelusuri Penanggalan Nusantara" di Fakultas Ilmu Budaya UGM, Yogyakarta, Sabtu (25/2). Profesor Marsono, Ketua Program Studi Kepariwisataan UGM menjelaskan tengah menunggu persetujuan pimpinan universitas untuk segera memiliki program kepariwisataan jenjang S-1. Setidaknya ada lima guru besar yang siap mendukung, yakni Profesor Sudarsono, Timbul Haryono, Heddy Sri Ahimsa Putra, dan Inayati terwujudnya prodi Kepariwisataan. "Dukungan kuat dari Menbudpar semoga mampu segera kita wujudkan," kata Marsono.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008