Rio de Janeiro (ANTARA News) - Kepergian pelatih Joel Santana yang akan menggantikan Carlos Alberto Parreira sebagai pelatih tim nasional sepakbola Afrika Selatan, tuan rumah Piala Dunia 2010, dirasakan klub Brazil Flamengo sebagai kehilangan besar, demikian laporan Reuters, Selasa. Santana (59) mendapat penghargaan dari klub Rio de Janeiro itu sejak dia bertugas pada 30 Juli, dan berhasil membawa "keajaiban" dengan mengangkat Flamengo dari zona degradasi dalam kejuaraan Brazil ke tempat ketiga sekaligus lolos ke turnamen bergengsi Copa Libertadores. Pada 2005, Santana berhasil mencapai prestasi serupa, dengan menyelamatkan Flamengo dari degradasi. Sejak itu dia menjadi salah seorang idola oleh lebih 30 juta penggemar di klub itu dan hanya pergi, karena dia mendapat tawaran menarik untuk melatih Vegalta Sendai di Jepang. Kini tampaknya dia akan hengkang ke Afrika Selatan. Meski belum ada konfirmasi resmi dari Asosiasi Sepak bola Afrika Selatan, Santana sendiri memastikan Senin petang di kota Brazil Teresopolis bahwa dia akan hengkang. "Saya menerima undangan yang amat bagus. Saya akan pergi untuk bermain di Piala Dunia dan saya seorang profesional, bukan anak kecil. Siapa pun dalam posisi saya akan menerima itu. Kini tiba waktunya untuk memikirkan soal keluarga," kata pelatih itu kepada wartawan. Pengumuman tentang kepergian Santana muncul pada waktu yang kurang tepat bagi Flamengo yang sedang bersiap untuk tampil di perempat-final Copa Libertadores, dan mulai Minggu akan bermain di kejuaraan Rio de Janeiro lawan rival tangguh Botafogo. Kendati Santana berjanji dia tidak akan hengkang ke Afrika Selatan sampai setelah final turnamen pada 4 Mei, rencana kepergiannya mempengaruhi hati para pemain Flamengo. "Joel sudah seperti ayah bagi saya dan saya merasa sedih dia harus pergi. Di lain pihak saya gembira dia akan menangani sepak bola Piala Dunia. Saya mengerti dia harus memikirkan kehidupannya. Kami akan kehilangan ayah yang baik, tapi kami akan berusaha mnemetik kemenangan untuk dia dan memberikan nyawa kami untuk dia di (Copa) Libertadores," kata pemain tengah Toro. Pemain kanan belakang Leonardo menyatakan perasaan yang sama. "Saya merasa seperti kehilangan seorang anggota keluarga di rumah. Adalah biasa bagi suatu kelompok merasa kehilangan seperti itu, tapi kami tak boleh membiarkan kualitas permainan kami menurun setelah kepergian dia," kata pemain belakang itu. Wakil ketua Flamengo dan direktur sepak bola Kleber Leite berusaha meredakan dampak dari kepergian Santana. Pertama dia mengumumkan secara resmi bahwa Santana akan pergi. "Dia mengatakan kepada saya bshwa telah menandatangani kontrak pendahuluan dan menandfarkan situasi sudah hampir pasti, tanpa berpeluang melakukan negosiasi lebih lanjut," kata Leite. "Sementara Joel melakukan tugasnya untuk klub kami tak ingin bicara soal itu. Kita akan bermain di final kejuaraan Rio de Janeiro lawan rival yang amat rumit, Botafogo, dan itu sebabnya saya ingin tiap orang harus memusatkan perhatian pada pertandingabn ini di Copa Libertadores," katanya. Leite mengatakan, begitu Santana pergi, dia akan mengumumkan penggantinya, pelatih yang akan bertugas memimpin tim untuk meraih kemenangan di Copa Libertadores. "Saya berjanji ketika Joel mengatakan selamat tinggal kepada kita, kita sudah mempunyai pelatih baru. Kita mengevaluasi segala sesuatunya dan menunggu berakhirnya kejuaraan untuk memastikan siapa yang kita pilih," tambahnya. Leite mengakui pilihan pertamanya untuk menggantikan Santana tidak lain daripada Parreira, tapi dia mernolaknya. "Itu akan merupakan pilihsn alami, tapi Parreira mengatakan kepada saya dia hanya akan mengambil keputusan tentang apa yang dilakukan dengan keluarganya mulai 1 Januari tahun depan. Sampai hari terakhir 2007, dia hanya akan memikirkan keluarganya," kata pejabat Flamengo itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008