New York (ANTARA News) - Dolar AS rebound (menguat kembali setelah melemah) pada penutupan perdagangan Rabu, didorong oleh penguatan pasar saham AS dan pengaruh melemahnya data manufaktur di zona euro, kata para dealer. AFP melaporkan, mata uang tunggal Eropa pada Rabu 2100 GMT (Kamis 0400 WIB) melemah kembali menjadi 1,5882 dolar terhadap 1,5988 dolar akhir Selasa di New York. Penguatan euro pada Selasa, dipicu kekhawatiran baru kesehatan ekonomi AS sehingga menembus batas 1,60-dolar untuk pertama kalinya. Namun sebuah gelombang mendukung greenback naik pada Rabu. Sementara terhadap mata uang Jepang, dolar naik menjadi 103,51 yen dari 102,98 yen pada Selasa. "Dolar telah mendapatkan dorongan naik, barangkali terbantu menguatnya pasar saham," kata seorang pedagang di London. Pasar saham Eropa ditutup menguat Rabu, sementara saham-saham di Wall Street AS kembali naik dari penurunan besar sehari sebelumnya, karena produsen pesawat terbang Boeing melaporkan labanya yang mantap dan dua perusahaan asuransi besar AS mengumumkan rencana merger. Euro mundur sejak awal perdagangan pagi, ketika data menunjukkan indeks PMI, ukuran aktivitas manufaktur di zona euro, turun menjadi 50,8 pada April, terendah sejak Agustus 2005 dan hampir ditutup di level 50. Di bawah 50 sinyal konstrksi sektor tersebut. Data tersebut memberikan kesan bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) dapat menurunkan suku bunganya beberapa poin, meski penurunan tidak diperkirakan kapan waktunya untuk membatasi tekanan inflasi. Sementara para pedagang sedang menunggu the Federal Reserve mendekati akhir siklus penurunan suku bunga agresif setelah delapan bulan, kata Bob Kozak dari Alaron Trading. Ini artinya perbedaan suku bunga dapat menekan dolar dan mendorong euro naik dalam kisara sempit. Dengan penentuan the Fed pada pertemuan pekan depan, banyak yang memprediksi penurunan seperempat poin untuk suku bunga federal funds menjadi 2,0 persen, kemungkina terakhir untuk beberapa waktu. "Sementara masih terdapat peluang 84 persen untuk penurunan 25 basis poin pada pertemuan the Fed pekan depan, selanjutnya suku bunga kemungkinan bertahan, akibat beberapa `short-covering` dan `bargain hunting` oleh para spekulator," kata Kozak. Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,0162 franc Swiss naik dari 1,0033 franc pada Selasa. Pound dikutip pada 1,9797 dolar turun dari 1,9954 dolar. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008