Jakarta (ANTARA News) - Kapolri Jenderal Pol Sutanto menegaskan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditangkap dan diperiksa terkait dengan insiden penembakan Presiden Timor Leste, Ramos Horta. "Tidak ada (WNI) sama sekali. Semua yang sedang diperiksa adalah warga Timor Leste," kata Kapolri kepada wartawan setelah melantik Kapolda Kalbar di Mabes Polri Jakarta, Kamis. Kapolri memaparkan, pemeriksaan terhadap empat warga Timor Leste yang ditangkap di perbatasan adalah anggota militer yang masuk wilayah Indonesia tanpa dokumen keimigrasian yang lengkap dan diduga terkait dengan insiden di Timor Leste. Ia juga mengatakan, pihaknya sedang memproses mengenai hal tersebut. Apalagi, pihak Timor Leste beberapa waktu lalu juga telah meminta bantuan. Kapolri mengharapkan, setelah melakukan pemeriksaan diharapkan dapat terungkap pula jaringan yang lain dari kelompok tersebut. Selain itu, ia juga membantah desas desus mengenai terdapatnya kaitan antara seorang tokoh pemuda asal Timor Leste di Jakarta dengan insiden penembakan Ramos Horta. "Tidak ada kaitannya itu," kata Kapolri dan mengutarakan harapannya agar media tidak menghubung-hubungkan hal tersebut. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Polri pada Jumat (18/4) menangkap tiga WN Timor Leste yakni Egidio Lay Carvalho, Jose Gomes, dan Ismail Sansao Moniz Soares. "Saya ingin menjelaskan dan menekankan bahwa tiga tersangka tersebut seluruhnya adalah oknum anggota militer Timor Leste yang terlibat dalam aktivitas pemberontakan dan diduga terlibat dalam insiden penembakan," katanya. Penangkapan itu untuk menindaklanjuti permintaan Ramos Horta kepada Yudhoyono lewat pembicaraan telepon pada 10 April 2008. (*)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008