Ottawa (ANTARA News) - Harga minyak diperkirakan akan mencapai 150 dolar AS per barel tahun 2010 dan akan melonjak menjadi 225 dolar AS per barel tahun 2012 sebagai akibat meningkat pesatnya pasokan, kata bank Kanada Kamis. Laporan CIBC mengatakan bahwa Badan Energi Internasional memperkirakan produksi minyak kini mengalami penekanan pasokan sekitar sembilan persen, sejak menguatnya harga gas alam cair (LNG) akibat meningkatnya bahan bakar tersebut untuk transportasi. Analis Jeff Rubin yang dikutip dalam laporanya mencatat percepatan tingkat permintaan di beberapa negara besar dan banyaknya lapangan gas yang sudah tua. Dia memperkirakan akan terjadi peningkatan permintaan yang kuat pada semua produk minyak sehingga memicu naiknya rata-rata produksi harian dan 2012 akan terjadui kenaikan jutaan barel per hari. "Apakah hal ini akan memperlihatkan puncak dalam produksi minyak dunia, tapi ini merupakan ramalan periode pasokan untuk minyak yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Rubin dikutip AFP. "Kenaikkannya juga akan terus berlanjut hingga lima tahun mendatang, yang akan mencapai dua kali lipat dari harga sekarang," sambungnya. CIBC juga melaporkan produksi minyak juga akan terus meningkat mengikuti permintaan dunia yang juga semakin meningkat. Diperkirakan permintaan minyak Amerika Serikat menurun selama harga minyak naik dan di negara negara berkembang akan menjadi penyebab naiknya permintaan minyak dunia, katanya. Menurut Rubin, sebagai contoh mobil Tata yang baru-baru ini diluncurkan dengan harga 2.500 dolar akan memberikan kesempatan bagi jutaan keluarga di India akan segera memiliki kendaraan tersebut. Dia juga mengatakan bahwa penjualan mobil tersebut tahun lalu mencatat kenaikan 60 persen di Rusia, naik 30 persen di Brazil dan naik 20 persen di China. Permintaan bahan bakar tarnsportasi sekarang tercatat setengah dari pemakaian minyak dunia. Sementara itu konsumsi minyak AS kemungkinan akan turun sebanyak dua juta barel per hari selama lima tahun mendatang sebagai akibat naiknya harga minyak, katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008