Jakarta (ANTARA News) - Para peneliti Vietnam mengundang rekan sejawat mereka dari Indonesia untuk melakukan riset gabungan guna mengungkap tanda-tanda dan simbol-simbol yang terukir di ratusan batu besar di kota Sapa, Provinsi Lao Cai, Vietnam, kata seorang periset. "Kami ingin mengajak peneliti dari Indonesia untuk bersama-sama mengungkap misteri yang ada di balik tanda-tanda dan simbol-simbol terukir di lebih 200 batu besar," kata Nguyen Van Nguyen kepada ANTARA News di Jakarta, Sabtu. Menurut dia, hingga kini belum seorang periset pun di Vietnam berhasil menguak misteri di balik tanda-tanda dan simbol-simbol tersebut yang diperkirakan berusia ratusan tahun. Nguyen yang disertai istrinya Tran Thu Thi Ha, kepala biro kantor berita Vietnam (VNA) di Jakarta, mengatakan pada 1926 sejumlah periset dari Prancis melakukan penelitian atas batu-batu tersebut tatkala Vietnam masih di bawah jajahan negara Eropa itu. Mereka kemudian mempublikasikan hasil penemuan batu-batu bertanda dan bersimbol tersebut di jurnal ilmiah di negerinya, namun mereka belum juga berhasil menyibak apa pesan dan maksud tanda-tanda dan simbol di batu-batu tersebut. Penelitian secara serius dimulai kembali pada tahun 2005 dengan biaya dari pemerintah setempat dan bantuan dari sebuah lembaga penelitian di Prancis, EFEO. "Hanya ada satu orang peneliti dari Prancis yang berkerja sama dengan kami saat ini dalam proyek tersebut," ujar Nguyen, pakar bahasa Vietnam kuno. Ia menambahkan di seluruh Vietnam ada lebih 50.000 batu sejenis tetapi 200 di antaranya tak bertuliskan bahasa Vietnam kuno (Nom). "Karena itu kami tertantang untuk menguak misteri ini dan mengundang peneliti dari Indonesia karena yakin teman-teman sejawat Indonesia memiliki pengalaman dan dua negara bertetangga itu memiliki banyak kesamaan budaya," ujarnya. Pada tahap pertama dari proyek itu, tim periset yang diketuai bersama Nguyen Huu Son, Direktur Biro Kebudayaan Provinsi Lao Cai dan Dr Philippe Lafailler dari EFEO telah mengumpulkan data termasuk membuat penampang tanda-tanda dan simbol yang terukir di batu-batu tersebut. Untuk tahap kedua, mereka akan mempublikasikan data tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008