Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia terus meningkat Senin, mendekati level 120 dolar per barel, menyusul penutupan jaringan pipa Laut Utara Inggris sehingga memicu kekhawatiran terhadap pasokan, para analis menyatakan. Kontrak berjangka minyak utama New York, minyak jenis light sweet untuk pengiriman Juni naik 88 sen menjadi 119,40 dolar setelah penutupan 2,46 dolar lebih tinggi pada 118,52 dolar per barel pada Jumat lalu di New York Mercantile Exchange INymex). Minyak mentah Laut Utara Brent untuk pengiriman Juni naik 96 sen menjadi 117,30 dolar per barel setelah meningkat dua dolar menjadi 116,34 dolar pad Jumat pekan lalu, pada saat kontrak perdagangan harian mencapai rekor tinggi 117,56 dolar. Inggris pada hari Minggu menutup jaringan pipa Laut Utara yang memasok 40 persen minyak dan gasnya, sehingga menimbulkan kepanikan pembelian bensin setelah terjadi pemogokan pada sebuah kilang utama. Diawali oleh pemogokan sekitar 1.200 pekerja selama dua hari di kilang Grangemouth, barat Edinburgh, di Skotlandia, memaksa jaringan pipa Forties ditutup pada waktu yang sama, kata operator British Petroleum (BP) kepada AFP. Jaringan pipa itu menyalurkan lebih dari 5700.000 barel minyak mentah ke darat setiap hari dan memasok pasar-pasar internasional dan Inggris. Jaringan pipa itu tidak dapat berfungsi tanpa tenaga energi dari Granemouth. Di Nigeria, negara produsen minyak terbesar Afrika, kelompok bersenjata terkemuka di kawasan selatan yang memproduksi minyak Jumat lalu melakukan aksi sabotase atas sebuah jaringan pipa yang memasok raksasa energi Inggris-Belanda, Shell.

Copyright © ANTARA 2008