Jakarta (ANTARA News) - Menjelang Hari Buruh 1 Mei, ratusan orang yang tergabung dalam Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia menuntut kesejahteraan bagi semua buruh, termasuk pekerja perempuan agar lebih diperhatikan. Pada aksi yang dilakukan para pekerja itu di Jakarta, Rabu, mereka membawa berbagai spanduk yang dibentangkan pengunjuk rasa, yang antara lain berbunyi "Hapus Diskriminasi Terhadap Buruh Perempuan" dan "Stop Child Labour". Selain itu, terdapat pula spanduk yang menolak sistem kerja kontrak dan tuntutan untuk memberhentikan pejabat negara yang berkaitan erat dengan masalah ketenagakerjaan tetapi tidak memihak kepada kaum buruh. Aksi gabungan sejumlah serikat pekerja dari berbagai perusahaan seperti Telkomsel, Indosat, Hero, dan Indofood itu juga banyak diikuti buruh perempuan. Para pengujuk rasa bergabung di sekitar Bundaran HI sekitar pukul 11.00 WIB dan bergerak menuju sejumlah kantor atau lembaga pemerintahan antara lain Balaikota, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI, Mahkamah Agung, dan Istana Merdeka. Menurut penjelasan Kelompok Perempuan untuk Keadilan Buruh (PKPB) yang terdapat dalam situs LBH Asosiasi Perempuan Indonesia Untuk Keadilan, masih banyak dijumpai relasi yang tidak seimbang antara laki-laki dan perempuan di berbagai sektor termasuk buruh. PKPB mengemukakan, sejumlah diskriminasi tersebut antara lain buruh perempuan masih sedikit yang menempati posisi tinggi, rentan pelecehan seksual, dan dipersulit mendapatkan hak reproduksi seperti cuti haid dan melahirkan. Selain itu, buruh perempuan juga kerap mengalami diskriminasi upah, tunjangan keluarga dan kesehatan. Sedangkan pekerjaan untuk mendapat penghasilan juga kerap dibarengi dengan beban untuk mengelola rumah tangga. Aksi unjuk rasa lainnya juga dilakukan oleh Serikat Pekerja Nasional (SPN) DKI Jakarta yang mendemo Balaikota Jakarta dengan beragam tuntutan, antara lain penghapusan "outsourcing" atau sistem kerja kontrak. "Kami juga ingin buruh tidak lagi diawasi oleh Menakertrans tetapi langsung di bawah Presiden," kata Ketua SPN DKI, Endang Sunarto. Sejumlah aksi yang berlangsung itu membuat kemacetan di sejumlah ruas jalan, antara lain di Jalan Medan Merdeka yang mengelilingi kawasan Monas, Jakarta Pusat.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008