Makassar (ANTARA News) - Ratusan buruh bersama mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi melakukan aksi unjukrasa memperingati Hari Buruh 1 Mei 2008 di dua lokasi yakni di Monumen Mandala dan bundaran Jalan Tol Reformasi Makassar, Kamis, di bawah penjagaan ketat petugas keamanan. Mereka silih berganti melakukan orasi di atas mobil bak terbuka menyuarakan kemenangan buruh dan minta pemerintah lebih memperhatikan nasib buruh, petani dan nelayan yang semakin menderita, menyusul tingginya harga kebutuhan pokok. Ketua kelompok nelayan pencari kerang Dg Selong menyatakan, tingkat kesejahteraan kelompok nelayan ini semakin terpuruk akibat melambungnya harga kebutuhan pokok. "Sebelum terjadi kenaikan harga berbagai kebutuhan, tingkat kesejahteraan kelompok nelayan khas ini cukup memadai, namun setelah harga-harga naik, maka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja sudah sangat sulit," kata perempuan berjilbab dengan suara lantang. Sementara itu, Korlap Universitas Negeri Makassar Budi dalam orasinya meminta pemerintah dan DPR lebih memperhatikan nasib rakyat yang semakin menderita. Pemerintahan SBY-JK, menurut Budi kurang peduli terhadap rakyat, akibatnya kaum buruh, nelayan dan petani semakin tertindas dan didera kemiskinan yang tak kunjung berakhir. Peringatan "May Day" 2008 menurut Budi adalah sebagai wujud perjuangan kaum buruh seluruh dunia dan khususnya Indonesia terhadap kondisi dan sistem ekonomi politik yang terus menyengsarakan dan menindas rakyat yang tidak memiliki daya beli. Para pengunjukrasa juga membentangkan spanduk bertuliskan: "Hapuskan sistem kerja kontrak dan outsouching di PT Inco yang merugikan pekerja serta usut pelaku korupsi dana pensiun di perusahaan tambang tersebut." Setelah berorasi, mereka kemudian melakukan pawai keliling kota sambil meneriakan yel yel, hidup buruh, hidup tani, hidup nelayan, hidup rakyat dan hidup kaum miskin kota.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008