Bekasi (ANTARA News) - Sedikitnya 15.000 pekerja dari 134 perusahaan di Kota dan Kabupaten Bekasi, Kamis sekitar pukul 09.00 WIB, berunjukrasa menuju Lapangan Banteng dan Gelora Senayan Bung Karno, Jakarta, untuk memperingati Hari Buruh se-Dunia. Sebelum menuju Jakarta, koordinator pengunjukrasa, Zainudin, di Gelanggang Olahraga (GOR) Bekasi, mengatakan buruh mendesak pemerintah menghapus outsourcing dan sistem kerja kontrak. Para pengunjukrasa sempat berorasi menentang pemberlakuan sistem kerja kontrak karena merugikan kaum buruh. Dengan sistem itu, bila pemilik perusahaan sewaktu-waktu melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak akan memberi uang pesangon. Di samping itu, pekerja tidak mendapat jaminan kesehatan, tunjangan kesejahteraan dan jaminan keselamatan kerja. "Kami akan terus berjuang agar pengusaha tidak memberlakukan kerja kontrak bagi kaum buruh dan meningkatkan jaminan kesehatan serta kesejahteraan bagi pekerjanya," ujarnya. Dalam orasinya, pekerja juga mendesak pemerintah bertindak tegas terhadap kalangan pengusaha yang melanggar UU 13/2003 tentang ketenagakerjaan, karena menyengsarakan buruh. Usai berorasi, belasan ribu buruh berkonvoi menggunakan sepeda motor dan bus serta truk melintas di ruas Jalan Achmad Yani menyusuri ruas tol Cikampek-Jakarta sembari meneriakkan yel-yel "hidup buruh". Sementara itu, ribuan pekerja di wilayah Kabupaten Bekasi sebelum meninggalkan lokasi menuju Gelora Bung Karno berkumpul di kawasan industri Cikarang, Ejip dan MM2100, Kabupaten Bekasi. Para buruh mengharapkan pemerintah berpihak kepada kaum pekerja yang nasibnya tidak jelas akibat pemberlakuan sistem tenaga kerja kontrak dan outsourcing. "Kami akan terus memperjuangkan hak dan nasib buruh agar sistem kerja kontrak dan out sourcing dihapuskan," ujar Margono salah seorang buruh perusahaan elektronik di kawasan industri Cikarang. Usai berorasi, ribuan buruh menggunakan sepeda motor dan bus melintas di ruas tol Cikampek-Jakarta menuju lokasi unjuk rasa di Jakarta. Menurut rencana, ribuan buruh itu akan kembali ke pos masing-masing setelah selesai menyampaikan tuntutannya di Jakarta. (*)

Copyright © ANTARA 2008