Jakarta (ANTARA News) - Ribuan buruh yang tergabung dalam berbagai organisasi buruh mulai memadati kawasan di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis siang, untuk melakukan aksi bersama guna memperingati Hari Buruh Sedunia 1 Mei 2008. Para buruh, yang sebelumnya melakukan aksi di sejumlah titik di Jakarta, antara lain Bunderan Hotel Indonesia, Lapangan Banteng, dan Taman Tugu Proklamasi, mulai bergerak menuju Istana Merdeka sehingga memadati jalan-jalan utama. Pergerakan kelompok buruh yang sebelumnya berorasi di Bunderan HI bahkan sempat memacetkan Jalan Thamrin yang menghubungkan Bunderan HI dan Istana Merdeka. Ribuan orang yang berjalan kaki itu memenuhi seluruh ruas Jalan Thamrin dan sempat tertahan di depan Gedung Bank Indonesia karena padatnya jalanan. Selain meneriakkan yel-yel, massa yang mengenakan kaos berwarna merah, putih dan biru sesuai dengan kelompoknya masing-masing itu membawa sejumlah spanduk, poster dan bendera yang berisi sejumlah tuntutan mereka. Sementara itu, berdasarkan pantauan ANTARA, guna memperingati Hari Buruh, terdapat banyak spanduk yang mendukung pergerakan para pekerja yang terpasang di banyak titik di sejumlah jalan raya DKI Jakarta. Isi tulisan dalam spanduk itu rata-rata memberikan nada positif dan semangat kepada para buruh di Indonesia. Spanduk tersebut dipasang tidak hanya oleh para serikat pekerja, tetapi juga dari sejumlah partai politik seperti yang dilakukan oleh DPW Partai Amanat Nasional DKI Jakarta. Sejumlah spanduk yang dipasang oleh partai tersebut antara lain di Jalan Warung Buncit Raya bertuliskan "Bersatulah Pekerja Untuk Kesejahteraan Indonesia", "Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja", dan "Bayarlah Upah Maksimal Sebelum Keringat Bercucuran". Sementara itu, berbagai spanduk yang dibuat oleh para serikat pekerja tampak terpusat di Lapangan Banteng yang juga menjadi titik sentral demonstrasi Hari Buruh kali ini. Isi spanduk yang terpasang mengitari panggung orasi itu bertuliskan antara lain "Tolak Amandemen UU No 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek". Sementara itu, Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo) menuliskan spanduk yang bertuliskan "Lawan Penjajahan Bentuk Baru Hapus Sistem Kerja Kontrak Stop Privatisasi Aset Negara" dan "Bangun Industrialisasi Nasional Ciptakan Lapangan Kerja Berikan Upah Layak Nasional". Ratusan personel keamanan yang terdiri ayas petugas kepolisian dan aparat Tramtib juga tampak bersiaga di Lapangan Banteng dan berbagai titik di jalan raya ibukota. Untuk menghadapi aksi unjuk rasa dari ribuan buruh di ibukota, sekitar 15 ribu personel dari berbagai instansi seperti kepolisian, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja telah disiapkan. (*)

Copyright © ANTARA 2008