Boyolali (ANTARA) - Para petani lereng Gunung Merbabu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menggelar pameran produk komoditas pertanian dalam Agro Expo 2019 untuk menggali potensi dan menciptakan peluang pasar produk pertanian.

Menurut Ketua Panitia Agro Expo 2019 Sumarno, kegiatan Agro Expo yang digelar baru pertama kali tersebut mengambil tema "Bangkitnya Petani Muda" akan berlangsung selama tiga hari ke depan mulai Selasa, di Dukuh Pasah, Desa Senden, Kecamatan Selo, Boyolali.

Menurut Sumarno, kegiatan Agro Expo selain pameran produk pertanian, juga untuk mendorong lahirnya para petani muda menjadi penerus sektor pertanian di Boyolali.

"Kegiatan ini, sebagai upaya dalam menggali setiap potensi yang ada di Boyolali, untuk menciptakan peluang di sektor pertanian," kata Sumarno.

Kegiatan Agro Expo tersebut diikuti sebanyak 26 peserta, dan 20 di antaranya dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sedangkan enam peserta lainnya kelompok tani dari perusahaan.

Dia mengatakan semua kebutuhan untuk pembiayaan kegiatan tersebut secara swadaya oleh para petani setempat. Tujuannya, agar kegiatan ini bisa bermanfaat bagi warga serta dapat membangkitkan petani muda Indonesia.

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto mengatakan pameran dalam Agro Expo tersebut dimaksudkan untuk menggali potensi dan menciptakan peluang di sektor pertanian.

Pihaknya mengapresiasi dan bangga atas ide, inovasi, dan kreasi di bidang pertanian yang telah dilaksanakan oleh para petani di Desa Senden ini. Bagi para petani milenial diharapkan untuk terus bergerak maju dan menyukseskan inovasi-inovasi baru.

Pameran yang melibatkan 26 stan ini, kata dia, menjual berbagai macam produk pertanian terbaik. Dua puluh stan di antaranya berasal dari desa-desa di Kecamatan Selo dan sekitarnya.

Dia mengatakan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada acara tersebut tidak hanya pameran, tetapi juga berbagai kegiatan lain seperti lomba merangkai sayur, menggambar dan mewarnai. Bahkan, kegiatan itu, juga dimeriahkan sayembara kopi tubruk, dan "ngadu mbako tingwe" (lomba melinting tembakau).

Selain kegiatan di sektor pertanian, kata dia, akan disuguhkan pentas kesenian tradisional berupa Tari Rodat Pagar Nusa, kesenian Reog Campur Bawur Ngemplak, pentas seni tari soreng, dan Reog Saloka Budaya.

"Kami berharap semoga kegiatan agro pangan yang dikreasi oleh para petani ini, cocok untuk menjadi salah satu destinasi wisata dan sarana edukasi, dan sebagai tonggak kegiatan pertanian milenial," tambahnya.

Baca juga: Petani jamur Boyolali kewalahan penuhi permintaan menjelang Lebaran
Baca juga: Petani Boyolali kembangkan beras organik untuk tingkatkan nilai tambah


 

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019