Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta agar tiga program di Kementerian Pertanian tetap dilanjutkan oleh pejabat menteri pada periode berikutnya 2019-2024.

Ketiga program utama tersebut meliputi optimalisasi pengembangan lahan rawa dan lebak, optimalisasi lahan tadah hujan yang didukung dengan sistem irigasi dan penggunaan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) sebagai bahan bakar campuran solar sebanyak 30 persen dalam program mandatori B30.

"Siapa pun penerusnya, tolong lanjutkan ini program lahan rawa karena ini strategi agar masa depan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia dapat tercapai," kata Menteri Amran saat memberi arahan pada Rapat Koordinasi (Rakor) DKP di Jakarta, Selasa.

Program pengembangan lahan rawa ini telah dijalankan Kementan melalui Serasi (Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani) sejak Oktober 2018.

Berdasarkan data Balai Besar Litbang Sumber Daya Lahan Pertanian, luas lahan rawa yang potensial untuk tanaman pangan seperti padi sawah mencapai 14,18 juta hektare.

Pada tahap awal, Kementan menargetkan pengembangan lahan rawa bisa mencapai 500.000 hektare yang tersebar di tiga provinsi yakni Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Sementara itu, terkait optimalisasi lahan sawah tadah hujan, Kementan telah membangun sumur-sumur dangkal, dam-dam kecil dan 3.000 embung yang bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Program ketiga yang diminta Mentan untuk dilanjutkan adalah perluasan mandatori B30 melalui penyerapan komoditas minyak kelapa sawit dalam negeri. Sehingga, Indonesia diharapkan tidak lagi menggantungkan pada bahan bakar fosil minyak dan gas bumi.

"Jarak tempuh kendaraan dengan memakai biodiesel CPO mencapai 13,1 kilometer per liter, sedangkan solar hanya 9,6 kilometer. Kita bisa menghemat sekitar 36 persen dan bahan bakar ini jauh lebih ramah lingkungan," kata Amran.

Baca juga: Mentan janji tingkatkan kesejahteraaan petani di daerah transmigrasi
Baca juga: Amran Sulaiman lantik lima pejabat eselon I Kementerian Pertanian
Baca juga: Menteri Pertanian ingin bangun industri coklat di Kalteng

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019