Jakarta (ANTARA News) - Sebagai seorang ibu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengibaratkan berbagai program yang pertama kali dilaksanakan dalam masa jabatannya laksana bayi-bayi yang harus dijaga dan dilindungi, sehingga kelak harus berguna bagi bangsa dan negara. "Saya punya banyak sekali bayi selama menjadi menteri keuangan. Bayi saya antara lain obligasi negara ritel (ORI), reformasi birokrasi di Depertemen Keuangan (Depkeu), dan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPU-BC) Tanjung Priok. Itu bayi-bayi saya," kata Sri Mulyani, pada investor gathering rencana penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara tahun 2008 di Gedung Utama Depkeu Jakarta, Rabu. Dalam tahun 2008 ini juga, yaitu sekitar Agustus nanti, rencananya Depkeu juga akan melahirkan program baru, yaitu penerbitan surat berharga negara (SBN) yang berbasis syariah atau sering disebut sukuk. "Namanya ibu, kalau bayinya dibilang jelek, wouw saya akan kemplang yang bilang itu, apalagi kalau diganggu. Saya ingin bayi ini bagus, cantik, keren, dan nilainya bagus. Jadi tolong dijaga, kalau ada yang nakal saya gebuk nanti. Ini bayi saya soalnya," kata Sri Mulyani. Penerbitan SBSN akan mulai direalisasikan dalam tahun 2008 ini juga setelah Undang-Undang tentang SBSN disahkan. Jenis SBSN yang akan diterbitkan adalah ijarah, mudharabah, musyarakah, dan istisna, namun yang akan diterbitkan terlebih dahulu adalah ijarah (sale and lease back). Sukuk ijarah akan diterbitkan untuk pasar dalam negeri pada bulan Agustus 2008, sedangkan untuk pasar internasional pada bulan Oktober 2008. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008